Advertisement
Jelang Libur Akhir Tahun Kasus Covid-19 DIY Naik, Ini Kata Sultan soal Opsi Pengetatan
Sri Sultan HB X - Antara/Andreas Fitri Atmoko
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Kasus Covid-19 DIY terus meningkat jelang libur akhir tahun Natal dan Tahun Baru (Nataru). Belum ada rencana untuk memperketat aktivitas masyarakat saat libur Nataru.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyatakan adanya peningkatan kasus Covid-19 jelang Nataru ini, kebijakan DIY sepenuhnya menyesuaikan dengan Pemerintah Pusat. Pekan lalu pusat telah menetapkan DIY berada di PPKM Level 1 yang kemudian ditindaklanjuti dengan penerbitan Instruksi Gubernur pemberlakukan PPKM Level. Sultan menyatakan dalam regulasi tersebut memang tidak ada pengetatan.
Advertisement
“Kami tidak bisa bertentangan dengan Pusat, tiga hari lalu kami menandatangani memang tidak ada sesuatu secara strategis tidak boleh memperketat ini. Saat ini rata-rata mayoritas OTG [tanpa gejala] tiga sampai empat hari biasanya sembuh,” katanya di Kompleks Kepatihan, Selasa (15/11/2022).
BACA JUGA: 12 Tahun Tak Digunakan, Eks Bioskop Permata Jogja jadi Tempat Pemutaran FFD 2022
Sebagaimana diketahui sejumlah aturan PPKM Level 1 nyaris seperti saat situasi normal. Sebagian besar pelaksanaan kegiatan sosial kemasyarakatan hingga aktivitas ekonomi dengan kuota 100%. Akan tetapi tidak boleh melebih dari kuota tersebut.
Sekjen Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa menyatakan secara garis besar Pemerintah Pusat terus memonitor perkembangan kasus Covid-19 di berbagai kota di Indonesia. Kondisi saat ini akan menjadi evaluasi ke depan untuk menentukan langkah kebijakan selanjutnya. Akan tetapi pemerintah mendorong masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan serta menjaga pola hidup bersih dan sehat. “Serta memaksimalkan imunisasi termasuk booster. Sehingga imun dapat tercipta,” katanya di sela-sela menghadiri Hari Kesehatan Nasional di Kepatihan.
Terkait masa transisi dari pandemi menuju endemi, lanjutnya, pemerintah masih melihat dari berbagai sisi terutama vaksinasi. Hingga saat ini total sudah ada 440 juta dosis vaksinasi yang telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia dengan rata-rata dosis pertama dan kedua. Sedangkan untuk booster baru sekitar 30%.
“Prokes sudah menjalankan lebih baik, bagaimana menjaga diri sendiri, kalau sakit ya isolasi mandiri, kesadaran diri yang harus dibangun,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Sita Uang dan Emas dari OTT Pengadaan Proyek Lampung Tengah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Gunungkidul Tambah Anggaran Besar untuk Bonus Atlet Berprestasi
- Mitigasi Bencana di Kawasan Wisata Gunungkidul Dinilai Lebih Siap
- Sidang Pertama Mahasiswa UNY Perdana Arie, Ini Isi Dakwaannya
- Ribuan Peserta Dipastikan Hadir di Festival Gunungkidul Lautan Bakmi
- Dibekali Kompetensi, 26 Pemuda Siap Terjun ke Usaha Kuliner
Advertisement
Advertisement




