Jelang Libur Akhir Tahun Kasus Covid-19 DIY Naik, Ini Kata Sultan soal Opsi Pengetatan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Kasus Covid-19 DIY terus meningkat jelang libur akhir tahun Natal dan Tahun Baru (Nataru). Belum ada rencana untuk memperketat aktivitas masyarakat saat libur Nataru.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyatakan adanya peningkatan kasus Covid-19 jelang Nataru ini, kebijakan DIY sepenuhnya menyesuaikan dengan Pemerintah Pusat. Pekan lalu pusat telah menetapkan DIY berada di PPKM Level 1 yang kemudian ditindaklanjuti dengan penerbitan Instruksi Gubernur pemberlakukan PPKM Level. Sultan menyatakan dalam regulasi tersebut memang tidak ada pengetatan.
Advertisement
“Kami tidak bisa bertentangan dengan Pusat, tiga hari lalu kami menandatangani memang tidak ada sesuatu secara strategis tidak boleh memperketat ini. Saat ini rata-rata mayoritas OTG [tanpa gejala] tiga sampai empat hari biasanya sembuh,” katanya di Kompleks Kepatihan, Selasa (15/11/2022).
BACA JUGA: 12 Tahun Tak Digunakan, Eks Bioskop Permata Jogja jadi Tempat Pemutaran FFD 2022
Sebagaimana diketahui sejumlah aturan PPKM Level 1 nyaris seperti saat situasi normal. Sebagian besar pelaksanaan kegiatan sosial kemasyarakatan hingga aktivitas ekonomi dengan kuota 100%. Akan tetapi tidak boleh melebih dari kuota tersebut.
Sekjen Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa menyatakan secara garis besar Pemerintah Pusat terus memonitor perkembangan kasus Covid-19 di berbagai kota di Indonesia. Kondisi saat ini akan menjadi evaluasi ke depan untuk menentukan langkah kebijakan selanjutnya. Akan tetapi pemerintah mendorong masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan serta menjaga pola hidup bersih dan sehat. “Serta memaksimalkan imunisasi termasuk booster. Sehingga imun dapat tercipta,” katanya di sela-sela menghadiri Hari Kesehatan Nasional di Kepatihan.
Terkait masa transisi dari pandemi menuju endemi, lanjutnya, pemerintah masih melihat dari berbagai sisi terutama vaksinasi. Hingga saat ini total sudah ada 440 juta dosis vaksinasi yang telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia dengan rata-rata dosis pertama dan kedua. Sedangkan untuk booster baru sekitar 30%.
“Prokes sudah menjalankan lebih baik, bagaimana menjaga diri sendiri, kalau sakit ya isolasi mandiri, kesadaran diri yang harus dibangun,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement