Advertisement
Kasus Covid-19 di Jogja Naik karena Varian XBB? Begini Penjelasan Pemda DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Kasus Covid-19 DIY akhir-akhir ini cenderung naik. Dinas Kesehatan DIY belum dapat memastikan keterkaitan peningkatan kasus ini dengan munculnya varian XBB. Pemeriksaan whole genome sequencing (WGS) masih berproses di laboratorium.
Kabid Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY Setyarini Hestu Lestari menjelaskan terkait varian baru Covid-19 XBB sampai saat ini belum diketahui hasilnya karena dalam proses pemeriksaan di laboratorium. Saat ini sedang dalam proses pemeriksaan WGS untuk melihat ada atau tidaknya XBB di wilayah DIY. Lambatnya hasil terkait XBB ini disebabkan karena untuk melakukan pemeriksaan WGS harus mengumpulkan puluhan sampel pasien terkonfirmasi positif.
Advertisement
"Karena reagen-nya mahal, dikumpulkan dulu setelah sampel cukup baru kemudian dilakukan pemeriksaan sequencing. Kita tunggu saja hasilnya apakah varian baru ini ada di Jogja atau tidak, saya belum bisa matur," katanya Jumat (4/11/2022).
Hestu mengatakan meski pun DIY mengalami peningkatan kasus Covid-19, akan tetapi dalam pemantauannya kesadaran masyarakat cukup tinggi. Bahkan tidak sedikit yang masyarakat yang merasa batuk dan pilek kemudian periksa mandiri di laboratorium swasta untuk mengetahui Positif Covid-19 atau tidak. Terungkap banyaknya kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir cukup banyak yang berasal dari periksa mandiri atas kesadaran masyarakat.
"Terkait dengan varian baru itu tadi di rapat dari tenaga ahli menyampaikan bahwa saat ini sekarang tidak ada Subvarian yang dominan. Kami belum dapat memastikan apakah kenaikan ini berkaitan dengan XBB atau tidak," katanya.
BACA JUGA: Sempat Kehabisan Vaksin, DIY Kini Peroleh 25.400 Dosis untuk Percepat Booster
Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM Gunadi menyatakan hingga Jumat (4/11/2022) sampel masih dalam proses pemeriksaan. Oleh karena itu belum dapat dipastikan ada atu tidaknya varian XBB yang menyebar di wilayah DIY. Adapun sampel yang diperiksa pada merupakan sampel swab pada Agustus hingga September. Pada pekan depan pemeriksaan juga akan dilakukan untuk sampel swab pada Oktober hingga November.
"Kami running dengan mesin Illumina NextSeq 550 di UGM. Sekali running bisa untuk 96 sampel" ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Respons KDM Terkait Mantan Pejabat Bank BJB Terlibat Korupsi Sritex
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Pembuangan Sampah Liar di Bantul Meningkat dalam Sebulan Terakhir, Paling Banyak di Ring Road Selatan
- Kalurahan Banyuraden Wakili Sleman di Lomba Kalurahan/Kelurahan Tingkat DIY
- Temuan Telur Penyu di Gunungkidul pada Mei ini Rekor Terbanyak Sejak 2021
- Batas Akhir 31 Juli, Capaian PBB P2 di Sleman Baru 42 Persen dari Target Rp80 Miliar
- Dispensasi Perkawinan Masih Ditemukan di Kulonprogo, PA Wates Beberkan Alasannya
Advertisement