Advertisement
Dipertemukan American Jeep, Anggota Komunitas Ini Bergerak Bersama Menolong Sesama
![Dipertemukan American Jeep, Anggota Komunitas Ini Bergerak Bersama Menolong Sesama](https://img.harianjogja.com/posts/2022/11/20/1117815/anggota-jay.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Berawal dari kesamaan hobi menggemari American Jeep, Yogyakarta American Jeep (YAJ) Willys berkembang menjadi komunitas yang selalu siap menjawab panggilan kemanusiaan.
Untuk masuk komunitas ini, calon anggota pantang takut kotor, setidaknya saat proses penerimaan.
Advertisement
Calon anggota akan diminta merangkak di lumpur dengan jalur yang sudah ditentukan. Ada juga prosesi diguyur air kembang. Tidak ketinggalan, kamu akan merangkak di bawah jip. Terakhir, para calon anggota akan mencium lampu jip.
Semua itu menjadi syarat anggota YAJ Willys. Meski begitu, dipastikan tak ada kekerasan fisik saat kegiatan itu. Semua kegiatan hanya sebagai lucu-lucuan.
Prosesi itu juga yang Basyori Buyung lakukan, saat masuk YAJ pada 2001. Menjadi anggota angkatan ke-9, Buyung mendapat nomor anggota 171.
Setiap anggota memiliki nomornya masing-masing. Nomor ini akan abadi, bahkan setelah mereka meninggal dunia.
“Tidak ada anggota YAJ yang keluar. Bahkan misalnya ada anggota yang meninggal dunia, nomornya enggak kami hapus, ada terus. Kami tetap koordinasi dengan keluarganya, karena keluarganya sudah menjadi keluarga,” kata Buyung saat ditemui di Resto Lemah Abang, Bantul, Selasa (8/11/2022).
BACA JUGA: Pasar Sentul Direvitalisasi Tahun Depan, Kapan Sosialisasi Dilakukan?
Kekeluargaan ini menjadi pondasi YAJ bisa bertahan selama 25 tahun, sejak berdiri 1997. Istilah Buyung adalah “kekeluargaan apa adanya”. Silaturahmi rutin seminggu sekali juga tidak mengada-ada. Dilakukan dengan tulus.
Meskipun selama perjalannya, tentu saja ada konflik yang terjadi. Mengelola anggota yang sekarang berjumlah 667 orang tentu bukan barang mudah. Namun, satu konsepnya, tidak boleh ada unsur politik dan ormas dalam seluruh kegiatan YAJ.
Sejauh ini tidak ada anggota yang dengan sengaja menyusupi agenda politik dan ormas. “Misal pun ada lebih karena dia enggak tahu. Pernah jipnya dipakai untuk buat kampanye. Ikut kampanye tentu haknya dia, tetapi stiker YAJ [di jip] tolong ditutup,” kata Buyung.
Kekeluargaan juga tercermin setiap kali pertemuan. Anggota yang berkumpul tidak hanya bapak-bapak, tetapi juga mengajak anak dan istri.
Apabila berkumpul di tempat kemah, maka akan ada pembagian tugas. Seringnya para perempuan membuka semacam dapur bersama. Para istri juga memiliki WhatsApp Grup sendiri, para bapak-bapak tidak boleh masuk.
Agenda Kemanusiaan
Setelah menjadi anggota YAJ, lima tahun selanjutnya, Buyung dipercaya menjadi Ketua Umum. Amanah ini ia pegang sampai saat ini. Sepertinya anggota lain percaya akan kepemimpinannya.
Meski komunitas American Jeep, kata dia, bukan berarti semua memiliki jip. Faktor ekonomi yang naik turun tidak menutup kemungkinan anggota menjual mobilnya.
Dari 667 anggota yang memiliki jip sekitar 500 orang. Namun bukan masalah, YAJ merupakan wadah pencinta jip, memiliki mobilnya hanya nilai plus.
Dalam aturannya, jip yang digunakan maksimal produksi 1975. Salah satu jip tertua yang ada di YAJ merupakan produksi 1944.
Merunut sejarahnya, American Jeep diperkirakan masuk ke DIY saat Agresi Militer Belanda II, atau sekitar 1948.
Saat Belanda pergi, mobil-mobil tersebut menjadi “rampasan perang” tentara. Mungkin ini salah satu alasan di markas TNI banyak menggunakan mobil jip.
Di YAJ, sebelas anggota awal yang berkomunitas karena hobi, semakin berkembang menjadi agenda sosial dan kemanusiaan. “Banyak kegiatan berunsur sosial di Jogja, termasuk ada unit YAJ Rescue. Misalnya, amit-amit di Jogja ada bencana alam, kami siap bantu,” kata Buyung yang juga Ketua Indonesia Off-Road Federation Sleman.
Bantuan ini tentunya sesuai keahlian YAJ dalam hal transportasi. Salah dua contohnya bencana Merapi 2010 dan gempa Bantul 2006.
Saat banyak area yang susah terjangkau karena akses terputus, YAJ dengan jipnya bisa menerobos jalan. Mereka membantu mencari korban, mengantarkan logistik, dan lainnya.
Namun, mereka fokus pada transportasi, mereka akan berjalan bersama para ahli, contohnya medis. Saat menemukan korban di jalan, medis lah yang akan turun tangan.
Kegiatan sosial ini yang kadang membuat anggota YAJ meninggalkan pekerjaan dan keluarga dalam waktu tertentu. “Yang bayar kami siapa? Tuhan yang akan bayar,” kata Buyung.
Tentang Komunitas
Nama komunitas:
Yogyakarta American Jeep
Berdiri:
1997
Alamat:
Jalan Sukoharjo Nomor 3E Condong Catur, Depok, Sleman, DIY.
Instagram:
yaj_willys
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/10/1203690/cuaca_panas.jpg)
Januari 2025 Tercatat Jadi Bulan Januari Terpanas dalam Sejarah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/01/27/1202297/liburan-garut.jpg)
Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement
Berita Populer
- Pertahankan Lumbung Pangan Utama di DIY, Bantul Kejar Target Tanam Padi 34.482 Hektare pada 2025
- Dukung Ketahanan Pangan, Lanud Adisutjipto Manfaatkan Lahan untuk Ditanami
- Bawa Celurit, Dua Pemuda Diamankan Warga dan Polisi di Mlati
- Ribuan Orang Ikuti Senam Masal HUT Kids Fun ke-27
- Efisiensi Anggaran: Pemda DIY Hanya Tanggung Ongkos untuk Pelantikan Kepala Daerah, Penginapan Ditanggung Sendiri
Advertisement
Advertisement