Pembelian Rumah di Jogja Kini Lesu, Ini Penyebabnya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--DPD Real Estate Indonesia (REI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebutkan informasi berulang mengenai prediksi resesi ekonomi 2023 membuat minat masyarakat membeli rumah di provinsi ini menurun.
"Karena informasi mengenai prediksi itu disampaikan terus menerus akhirnya membuat masyarakat khawatir dan menahan diri membeli rumah," kata Ketua DPD REI DIY Ilham Muhammad Nur di Jogja, Rabu (30/11/2022).
Advertisement
Menurut Ilham, selain gencarnya informasi terkait resesi, penurunan penjualan rumah yang dalami anggota REI DIY juga dipicu kenaikan inflasi serta proyeksi kenaikan suku bunga acuan BI hingga 2023.
Ia menyebutkan tren penjualan rumah di DIY hingga akhir 2022 tercatat mengalami penurunan 30 persen sejak pemerintah menaikkan harga BBM.
"Tiga hal tadi yang menyebabkan konsumen menahan diri untuk membeli properti, apalagi yang menggunakan fasilitas perbankan atau KPR," ujar dia.
Padahal, menurut Ilham, seandainya terjadi resesi dan BI rate mengalami kenaikan tidak akan terlalu signifikan menaikkan angsuran kredit perumahan.
Menurut dia, jika suku bunga pada 2023 kembali dinaikkan, kenaikannya masih di kisaran Rp50 ribu hingga Rp100 ribu sehingga masyarakat masih memiliki kemampuan untuk membeli rumah dengan sistem KPR.
"Kalau mereka memahami kondisi saat ini, justru saat inilah saatnya membeli. Karena kalau duit disimpan di bank maka akan berkurang karena inflasi, kemudian kalau dia belikan rumah kemungkinan besar justru bertambah," ujar dia.
Di sisi lain, ujar Ilham, mengacu data pertumbuhan ekonomi di Indonesia sejatinya masih aman kendati muncul prediksi resesi ekonomi 2023, apalagi dalam RAPBN 2023 pemerintah masih optimistis mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 4 sampai 5 persen.
"Sehingga sebetulnya kan tidak resesi karena resesi itu dimana pertumbuhan ekonominya minus selama tiga bulan berturut-turut," ujar dia.
BACA JUGA: Lebih dari 400 Orang Meninggal untuk Bangun Proyek Piala Dunia Qatar 2022
Karena itu, ia berharap ajakan pejabat negara agar masyarakat berjaga-jaga mengantisipasi resesi ekonomi pada 2023 dapat disampaikan secara proporsional sehingga tidak kontraproduktif terhadap binis properti di Tanah Air.
"Memang potensi resesi ekonomi dunia mengkhawatirkan tetapi ajakan untuk berjaga-jaga secara berulang-ulang ini akhirnya membuat masyarakat benar-benar menjaga dirinya sangat ketat untuk membeli rumah tinggal sebagai kebutuhan dasar," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Jumat 22 November 2024
- Heroe-Pena Optimistis Kantongi 40 Persen Kemenangan
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Jumat 22 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
Advertisement
Advertisement