Advertisement
FKY Menjadi Wadah Keistimewaan Budaya DIY

Advertisement
BANTUL—Dinas Kebudayaan DIY menyelenggarakan talkshow bertajuk FKY Milik Kita, Jadi Kebanggan Semua di Kampoeng Mataraman, Kelurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Jumat, (2/12/2022). Talkshow ini merupakan bagian dari rangkaian talkshow mengenai Festival Kebudayaan Yogyakarta.
Festival Kesenian Yogyakarta pertama kali diselenggarakan pada 1989, selanjutnya tahun 2019 berubah nama menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY).
Nur Ikhwan Rahmanto, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian Urusan Keistimewaan Paniradya Kaistimewan DIY, mengatakan perubahan tersebut terkait perbedaan konsep kesenian dengan kebudayaan.
“Kebudayaan itu lebih luas, seni menjadi bagian dari kebudayaan. Itulah kenapa festival kesenian menjadi festival kebudayaan yang bisa mengakomodasi semua bidang yang ada dalam kebudayaan, tidak hanya bidang kesenian,” kata Ikhwan.
Menurutnya relevan bila FKY menjadi Festival Kebudayaan Yogyakarta. “Sejak 2013 kami mendapatkan amanah keistimewaan dari Pemerintah Pusat, jadi budaya kami menjadi budaya istimewa. Jadi FKY bisa menampilkan produk istimewa dari seni dan budaya DIY. Menunjukkan, menampilkan orang-orang istimewa di DIY,” katanya.
Ikhwan mengatakan seni menjadi bagian dari kebudayaan. “Definisi kebudayaan yang ada di UU Keistimewaan itu cipta, rasa, karsa, karya. Jadi semua proses hidup kita masuk dalam kebudayaan,” katanya.
Ikhwan berharap melalui FKY masyarakat dapat menampilkan keistimewaan budaya masyarakat DIY. “Kami harapkan untuk meneguhkan keistimewaan tunjukkanlah sesuatu yang istimewa, yang sifatnya inovatif, [bagi] semua aspek kebudayaan,” kata Ikhwan.
Ikhwan mengatakan budaya baru dan lama yang membuat Jogja istimewa patut untuk dikelola dengan inovatif. “Sesuatu yang baru, sesuatu yang lama kami buat istimewa supaya FKY bisa meneguhkan keistimewaan Jogja,” kata Ikhwan.
“Di FKY ada sesuatu yang sifatnya istimewa, baik itu seninya, aktivitas yang dilakukan, pengembangannya [misalnya terkait cagar budaya],” kata Ikhwan.
Selain itu, Ikhwan berpendapat FKY dapat menjadi sarana masyarakat DIY mengapresiasi produk seni budaya yang dihasilkan masyarakat. Meskipun menurutnya FKY 2022 belum mencangkup seluruh aspek budaya, namun kebudayaan yang ditampilkan sudah lebih luas. “Sudah ada perluasan terkait produk [kebudayaan]yang ditampilkan. Produk [kebudayaan] yang ditampilkan sudah luas,” kata Ikhwan.
Ikhwan mengatakan pelaksanaan FKY tahun ini telah melibatkan kabupaten dan kota di DIY. Ia berharap ke depan masyarakat yang terlibat dapat lebih banyak lagi, baik sebagai pelaku kebudayaan maupun penonton.
Agar FKY dapat menjangkau lebih banyak orang, publikasi dan promosi yang gencar diperlukan. Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo DIY Riris Puspita Wijaya mengatakan peran Dinas Kominfo DIY membantu promosi dan publikasi pada masyarakat luas mengenai kegiatan FKY melalui media sosial dan websitenya. Selain itu, publikasi kegiatan FKY dilakukan pula melalui lembaga penyiaran radio dan televisi lokal.
Riris mengatakan promosi terkait FKY yang dilakukan Diskominfo akan lebih digencarkan. Selain itu ke depan jawatannya akan bekerjasama dengan stakeholder terkait untuk promosi dan publikasi. “Sehingga info itu bisa lebih efektif tersebar bukan hanya di DIY tapi juga diluar [luar DIY],” kata Riris.
BACA JUGA: Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Bupati Masih di Kamboja, Pelantikan Wakil Ketua DPRD Karanganyar Diundur
- Pantura & Pansela Dibayangi Potensi Rob Selama Sepekan, BPBD Jateng: Waspada!
- Resmi! Jokowi Teken Perpres Percepatan Pembangunan Bandara VVIP IKN Nusantara
- Pemuda Sumberlawang Sragen Jadi Korban Pembacokan 2 Pria di Desa Cepoko
Berita Pilihan
Advertisement

Catatkan Kinerja Keuangan Terbaik, PLN Setor Dividen Rp2,19T dan Pajak Rp35,33T
Advertisement

Restoran Jepang Sajikan Mi yang Lebarnya Mencapai 12 Sentimeter, Begini Cara Memakannya
Advertisement
Berita Populer
- 6 Jemaah Calon Haji Gunungkidul Masih Menunggu Kloter Keberangkatan
- Ratusan Tukik Dilepasliarkan di Pantai Gua Cemara Bantul
- Dinkes Sleman Ingatkan Jamaah Haji Agar Tetap Pakai Masker hingga Pakai Sunblock
- Waktu Keberangkatan dan Jumlah Calon Haji di Kulonprogo Berubah
- Mentan Syahrul Yasin Limpo Bagi Tips ke Petani Gunungkidul Agar Tanaman Tumbuh Subur
Advertisement
Advertisement