Advertisement

Promo November

Dispar Bantul Tak Gelar Acara Apapun saat Libur Nataru, Ini Penyebabnya

Ujang Hasanudin
Jum'at, 02 Desember 2022 - 15:17 WIB
Arief Junianto
Dispar Bantul Tak Gelar Acara Apapun saat Libur Nataru, Ini Penyebabnya Ilustrasi suasana TPR Parangtritis. - Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL — Dinas Pariwisata Bantul memastikan tak menggelar acara maupun atraksi wisata selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. 

Kepala Seksi Promosi dan Informasi Data Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan selain kehabisan anggaran, keputusan tersebut juga lantaran Indonesia, termasuk Bantul masih dalam kondisi pandemi Covid-19, sehingga sejak 2020 sampai tahun ini pihaknya tidak menyelenggarakan atraksi wisata.

Advertisement

Meski begitu, dinasnya mempersilakan jika ada pengelola wisata dan hotel untuk menyelenggarakan kegiatan. Dari informasi yang dia peroleh pengelola wisata juga akan menggelar berbagai event untuk menyemarakan malam Tahun Baru 2023.

“Tetapi yang perlu diperhatikan adalah soal keamanan dan kenyamanan wisatawa. Jangan sampai nantinya melebihi kapasitas tempat dan ruangan. Kemudian juga tetap mengedepankan protokol kesehatan karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19,” katanya.

Sementara itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Bantul berharap selama perayaan Natal dan Tahun Baru atau Nataru mendatang tidak ada pembatasan kegiatan masyarakat dalam merayakan Natal 2022 maupun malam Tahun Baru 2023.

“Kami berharap tidak ada pembatasan. Kita sudah dua tahun istirahat, saat ini waktunya untuk menggenjot tingkatkan okupansi hotel dan restoran,” kata Ketua PHRI Bantul, Yohanes Hendra Dwi Utomo, saat dihubungi Jumat (2/12/2022).

Hendra mengatakan tingkat okupansi atau keterisian hotel khusus untuk Nataru sudah di angka 80-100% untuk hotel berbintang dan melati. Jumlah hotel bintang di Bantul ada tiga, sementara melati ada 18 yang masuk dalam anggota PHRI Bantul. Jumlah tersebut belum termasuk hotel melati yang belum tergabung PHRI.

BACA JUGA: Duh...Lama Tinggal Wisatawan di Bantul Tak Sampai 2 Hari, Apa Penyebabnya?

Pada awal Desember ini, tingkat okupansi sudah mencapai 50% untuk weekday atau hari biasa dan 80% di weekend atau akhir pekan. Pesanan sudah mulai masuk itu setelah tanggal 16 Desember karena saat ini untuk sekolah-sekolah masih menjalani Ujian Tengah Semester (UTS). Setelah itu liburan sekolah sampai awal tahun baru.

Untuk wisatawan yang belum dapat hotel, kata Hendra bisa memanfaatkan home stay di desa-desa wisata dan pondok wisata. “Kami juga sudah menyarankan kepada semua pengelola hotel jika sudah penuh untuk merekomendasikan ke home stay terdekat,” ucapnya.

Selain keterisian hotel penuh, Hendra memastikan tiap hotel sudah menyediakan pesta kembang api, gala dinner hingga live music khusus untuk malam Tahun Baru. Hal itu dikarenakan dari Pemerintah Kabupaten Bantul tidak menggelar kegiatan selama Nataru untuk masyarakat umum.

Namun, Pemkab tidak melarang jika komunitas, pengelola wisata dan pengelola hotel untuk merayakan malam tahun baru. “Harapannya semoga tidak ada pembatasan lagi karena kami sudah menyiapkan berbagai event di momen Natal dan malam Tahun baru,” ucapnya.

Hendra mendengar informasi akan ada perubahan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tetapi perubahan tersebut diharapkan tetap masih dalam PPKM level 1 sehingga masyarakat masih bisa menyelenggarakan kegiatan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement