Advertisement

Promo November

Total 130 Rumah Rusak Akibat Puting Beliung di Bantul

Ujang Hasanudin
Rabu, 07 Desember 2022 - 14:37 WIB
Bhekti Suryani
Total 130 Rumah Rusak Akibat Puting Beliung di Bantul Ilustrasi angin kencang. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Rumah yang rusak akibat peristiwa angin puting beliung yang terjadi pada Selasa (6/12/2022) di Wilayah Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Bantul, bertambah menjadi 130 rumah. Kerusakan rumah tersebut terjadi di Dusun Srunggo I dan II serta Dusun Kalidadap I dan II, kalurahan setempat.

Selain 130 rumah, angin puting beliung juga merusak atap sekolah, musala, dan fasilitas umum. Kemudian juga menyebebkan pohon tumbang dan berdampak pada putusnya jaringan listrik satu titik, jaringan telepon satu titik, kandang tiga titik.

Advertisement

“Di Kalidadap 1 dan II, Srunggo 1 dan II angin puting beliung menerjang sekitar 130 rumah dimana rumah-rumah ini mengalami kerusakan terutama pada atap sehingga harus segera dipulihkan,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, seusai meninjau lokasi bencana puting beliung, Rabu (7/12/2022).

Halim mengaku data tersebut masih sementara karena saat ini Pemkab Bantul melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, panewu Imogiri, dan lurah Selopamioro masih terus berupaya melakukan pendataan dan asessment di lokasi kejadian.

Sementara ini yang dilakukan adalah pemulihan yang sangat mendesak dilakukan karena saat ini masih musim penghujan sehingga warga yang terdampak terutama anak-anak harus terlindungi dengan memulihkan kondisi atap rumah.

Hasil asessment nanti akan menjadi pertimbangan untuk memberikan bantuan dari Pemkab Bantul. Halim menyatakan Pemkab Bantul akan melakukan tindakan untuk meringankan beban warga yang rumahnya mengalami kersakan. “Hari ini akan dibicarakan bantuan apa yang diperlukan akan dibicarakan panewu, lurah, dan, BPBD bantuan nanti diharapkan dapat meringankan beban selama pemulihan,” katanya.

BACA JUGA: Kapolda Jabar: 11 Orang Jadi Korban Bom Bunuh Diri

Menurutnya bantuan bisa dilakukan karena dalam kondisi bencana, “Bantuan apa masih kita bicarakan apakah dalam bentuk barang atau uang karena ini kita nyatakan sebagai bencana. Bahwa ini adalah bencana,” ucap Halim.

Halim juga menyampaikan terimakasih kepada TNI-Polri, serta sukarelawan kebencanaan yang turut sigap melakukan kerja bakti memasang kembali genteng-genteng rumah warga yang terdampak. Pihaknya juga berterimakasih kepada donatur yang telah mengirimkan genteng untuk warga yang terdampak meski belum semua rumah tedampak terakomodir.

Lurah Selopamioro, Sugeng mengatakan kondisi saat ini di Dusun Kalidadap II RT 08 para sukarelawan, TNI-Polri dan dari sukarelawan lain kerja sama memasang genteng dan sebagian sudah terkondisi dengan baik. Genteng tersebut bantuan berbagai pihak. Kebutuhan genteng per rumah diakuinya berbagai macam, ada yang membutuhkan 50 genteng hingga 500 genteng tergantung kerusakannya, “Ini masih di data ulang kebutuhan genteng untuk rumah yang terdampak puting beliung.

Sementara ini bagi rumah yang belum mendapatkan bantuan genteng, kata Sugeng, sementara menggunakan terpal bantuan dari Dinas Sosial dan BPBD Bantul, serta Palang merah Indonesia (PMI) Cabang Bantul, “Kalau dari kalurahan kita siapkan logistik untuk kerja bakti dan juga warga terdampak,” katanya.

Sugeng mengaku sampai saat ini belum bisa memprediksi berapa total kerugian akibat bencana angin puting beliung di wilayahnya karena proses pendataan masih terus dilakukan. Yang pasti, kata dia, genteng yang masih bisa digunakan dimanfaatkan kembali untuk dipasang dan tambahan genteng bantuan dari donatur. (Ujang Hasanudin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement