Advertisement
Pembangunan Rumah Bersubsidi di Jogja Rendah Padahal Kebutuhan Tinggi, Ini Penyebabnya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah rumah murah bersubsidi yang dibangun di DIY tak mencapai 200 unit dalam setahun, meski kebutuhan rumah di wilayah ini snagat tinggi.
Ketua Real Estat Indonesia (REI) DIY Ilham Muhammad Nur mengatakan tingginya harga tanah di Jogja berdampak pada sedikitnya jumlah rumah bersubsidi yang dibangun di wilayah DIY. Selama 2022 ini, katanya, rumah subsidi yang dibangun bagi kalangan MBR di wilayah DIY hanya sekitar 198 unit. Jumlah tersebut sangat kecil dibandingkan ketersediaan rumah berubsidi di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat yang mencapai puluhan ribu unit.
Advertisement
"Sampai November rumah bersubsidi baru terserap 198 unit, bandingkan dengan Jawa Tengah dan Jawa Barat ketersediaannya di atas 10.000 unit. Nah menurut saya pribadi, dana subsidi FLPP sebenarnya bisa dibagi dengan komposisi jumlah penduduk sehingga bisa memperbanyak jumlah unit rumah bagi MBR," katanya.
Padalah menurut REI, angka backlog atau kekurangan rumah di DIY terutama untuk MBR mencapai hingga 250.000 unit. Untuk itu REI mengusulkan agar ada penghapusan sejumlah pajak perumahan untuk mengurangi biaya jual rumah kepada warga kurang mampu.
BACA JUGA: KPK Angkut Tiga Koper Seusai Geledah Kantor Gubernur Jatim
Antara lain biaya atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan (BPHTB) yang selama ini ditanggung oleh pembeli diminta dihapus. Selain itu pembebasan PPN rumah sederhana. Alasannya, berdasarkan PP 16/2021 kategori rumah sederhana itu tiga kali harga yang diatur oleh pemerintah.
"Kalau harga rumah sederhana yang diatur pemerintah kan Rp150 juta, maka harga rumah sederhana non subsidi Rp450 juta. Kami usulkan PPNnya dihapus agar membantu kalangan MBR," katanya.
BACA JUGA: Susahnya Buruh Murah Punya Rumah di Jogja
Wakil Ketua DPD REI DIY Bidang Perumahan Subsidi dan MBR Hajar Pamundi mengakui jika penyerapan rumah bersubsidi di Jogja masih rendah salah satunya akibat mahalnya harga tanah. "Ya permasalahannya harga tanah itu. Kalaupun ada lahannya, ya lokasinya dengan kontur tanah yang miring-miring. Jogja termasuk penyuplai rumah bersubsidi yang paling sedikit secara nasional," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Kebakaran Kapal di Pelabuhan Cilacap, Nahkoda asal Pemalang Ditemukan Meninggal
- Begini Tanggapan HYBE atas Tuduhan Mengabaikan Promosi NewJeans
- Petani Sukoharjo Minta Kepastian Alokasi Pupuk Bersubsidi, DPP Tunggu Regulasi
- Muncul Polling Calon Bupati Wonogiri 2024, Politikus PDIP Tarso Paling Unggul
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mengalami Era Baru Koneksi Internet dengan Izzi Life dari Life Media
- Digugat Vendor Snack Pelantikan KPPS yang Sempat Viral, Ini Tanggapan KPU Sleman
- PPP Incar Posisi Calon Wakil Wali Kota Jogja
- Calon Perseorangan Pilkada DIY 2024 Harus Mengantongi Ini
- BKK DANAIS 2024: Rp29,4 Miliar Digulirkan untuk Padat Karya 160 Kalurahan di DIY
Advertisement
Advertisement