DPRD Asal Korea Selatan Kunjungan Kerja ke Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Sedikitnya 11 Anggota DPRD dari Provinsi Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan melakukan kunjungan kerja ke Kalurahan Bleberan, Playen, Senin (26/12/2022). Selain untuk memperkuat kerja sama dengan Pemerintah DIY yang terjalin sejak lama, juga untuk melihat program Saemaul Bleberan yang dikembangkan sejak 2015 lalu.
Ketua Tim Rombongan DPRD Gyeonsangbuk-do, Bae Jin Seok mengatakan, kerja sama antaran Pemerintah DIY dengan Pemerintah Provinsi Gyeonsangbuk-do sudah berlangsung lama karena terjalin sejak 2005 lalu. Hingga sekarang, hubungan juga berlangsung dengan akrab dan ke depannya bisa lebih ditingkatkan lagi.
Advertisement
Menurut dia, wilayahnya dengan DIY ada sejumlah kesamaan. Pasalnya, dari jumlah penduduk tidak berbeda jauh. Di DIY diperkirakan ada 3 juta jiwa, sedangkan di Gyeonsangbuk-do ada sekitar 2,7 juta jiwa.
Adapun kesamaan lainnya, kedua provinsi juga menjadi salah satu pelopor kemerdekaan di masing-masing Negara. “Program Saemaul juga pertama di provinsi kami sehingga bisa maju dan sekarang dilaksanakan di DIY, salah satunya di Kalurahan Bleberan,” ungkapnya.
Bae Jin Seok juga memberikan apresiasi pelaksanaan Saemaul Bleberan. Pasalnya, program yang dilaksankaan tidak hanya alif fungsi teknologi, tapi juga ada program pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan tingkat ekonomi.
“Semoga Saemaul bisa bermanfaat tidak hanya untuk kemajuan kalurahan, tapi juga di DIY serta secara umum di Indonesia,” kata Bae Jin Seok.
Ketua DPRD DIY, Nuryadi berterimakasih atas kunjungan kerja dari DPRD Provinsi Gyeonsangbuk-do, Korea Selatan. Menurut dia, kunjungan sebagai upaya meningkatkan kerja sama yang selama ini telah terjalin.
BACA JUGA: Rumah Jaksa KPK di Jogja Disatroni Maling, yang Hilang Cuma Laptop
Di kesempatan ini, ia juga mengapresiasi atas dilaksanakannya program Saemaul Bleberan. Menurut Nuryadi, program pemberdayaan masyarakat ini, salah satunya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan melalui program-program yang telah dijalankan.
“Upaya menyejahterakan masyarakat, tidak hanya menjadi tanggungjawab dari pemerintah, tapi juga ada peran dari pihak lain. Buktinya Saemaul Bleberan bisa berjalan hingga sekarang,” katanya.
Kepala Kantor Saemaul Indonesia Seunghoon Hong mengatakan, program Saemaul sudah dilaksankaan sejak 2015. Saat itu, ada tiga kalurahan percontohan meliputi, Ponjong, Bleberan dan Sumbermulyo.
Dia menjelaskan, khusus untuk Saemaul Bleberan, di 2018 lalu dilaksanakan alih fungsi teknologi untuk pengelolaan air bersih. Program ini tidak hanya dipergunakan dalam sarana penyediaan air bersih, tapi juga menjadi bagian dalam pemanfaatan lahan pertanian.
“Kami juga bangunkan gedung Saemaul Center. Selain itu, juga dilaksanakan program pemberdayaan dengan budidaya jamur. Pelaksanaan budidaya, juga ada peran dari Pemerintah DIY untuk penyediaan benih,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ini Lima Nama Pimpinan KPK Periode 2024-2029 yang Ditetapkan DPR
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kenaikan PPN 12%, PHRI Gunungkidul : Ada Potensi Terjadi PHK
- Tutup Tahun Kian Dekat, Pemkot Jogja Kebut Pembangunan di Sejumlah Titik Ini
- 6 Bulan, Penduduk Sleman Bertambah Ribuan Jiwa
- 2 Motor Adu Banteng, Remaja asal Gunungkidul Alami Luka-Luka
- Oplos Gas Melon Jadi Gas 12 Kg, Dua Pria di Gamping Ditangkap Polisi
Advertisement
Advertisement