Advertisement
Jadi Satu-satunya Program Kebudayaan Lintas Mahasiswa Daerah, Selendang Sutera Disbud DIY Diharapkan Eksis

Advertisement
JOGJA—Program Semarak Legenda Suku se-Nusantara (Selendang Sutera) Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY tercatat jadi satu-satunya wadah pertukaran kebudayaan pada tingkat mahasiswa di Indonesia. Selendang Sutera yang dilakukan Disbud DIY bersama Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Indonesia (IKMPDI) DIY diharapkan terus eksis.
Sepanjang 2022, Selendang Sutera telah melakukan berbagai kegiatan. Seperti Seminar Budaya sebanyak delapankali, Pekan Budaya terselenggara dua kali, dan Jelajah Budaya dilakukan tiga kali. Peserta seluruh kegiatan tersebut adalah berbagai mahasiswa daerah di 34 provinsi di Indonesia yang menempuh pendidikan di DIY.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Kepala Disbud DIY Dian Lakshmi Pratiwi menjelaskan seluruh rencana kegiatan dalam Selendang Sutera terlaksana sepenuhnya. “Sebetulnya tidak hanya itu, ada juga Gelar Budaya Etnis dan Enkulturasi Budaya. Semuanya terselenggara sesuai perencanaan,” katanya, Senin (26/12/2022).
Dian menjelaskan tujuan besar Selendang Sutera sebagai wadah untuk mempererat persaudaraan antar pelajar dan mahasiswa yang berada ada di DIY dan mengikis adanya konflik atau gesekan yang kemungkinan dapat terjadi.
“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa mereka memiliki latar belakang yang berbeda yaitu seperti berbeda suku, budaya, agama, ras dan golongan tetapi melalui kegiatan ini mereka dapat bersatu dalam keakraban dan kekompakan,” jelasnya.
Selendang Sutera juga berfungsi, jelas Dian, sebagai wadah untuk mendapatkan kesamaan, pemahaman, dan persepsi untuk menguatkan persatuan. “Persatuan tersebut hendak dicapai melalui pengembangan budaya yang ada,” ujarnya.
Disbud DIY memiliki komitmen, lanjut Dian, untuk terus bersama-sama IKPMDI DIY untuk menjaga Jogja tercinta ini selalu aman, damai dan nyaman untuk semuanya. “Baik untuk yang menimba ilmu disini maupun yang tinggal disini. Kegiatan Selendang Sutera tahun depan tidak jauh berbeda dengan yang tahun 2022, bedanya akan kami lebih perbanyak kegiatannya,” katanya.
Ketua IKMPDI DIY Asrizal Nilardin mengapresiasi penyelenggaraan Selendang Sutera tahun ini. “Program ini jadi satu-satunya di Indonesia. Kami sangat berterima kasih dengan Disbud DIY karena sudah diwadahi dan diberikan ruang ekspresi kebudayaan, ini penting untuk terus dilanjutkan,” jelasnya.
Asrizal menyebut penyelenggaraan Selendang Sutera 2022 sudah maksimal. “Dibanding tahun sebelumnya yang memang banyak terhalang pandemi, tahun ini Selendang Sutera sudah maksimal dan harus dipertahankan,” ujarnya, Senin sore.
IKMPDI DIY berharap, jelas Asrizal, kegiatan Selendang Sutera 2023 diperbanyak lagi.
“Karena tahun ini membuktikan semua organisasi di bawah kami antusias dan selalu terlibat. Bagi kami ini sudah jadi ikon kami di DIY, semoga bisa go internasional dan dicontoh daerah lain” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
- Akhir Polemik Tunggakan Sewa Lahan Aset KAI di Wonogiri, Begini Perjalanannya
- 122 Akademisi se-Indonesia Dukung Richard Eliezer Dihukum Ringan
- Prakiraan Cuaca Karanganyar Hari Ini 7 Februari 2023, Bawa Payung Meski Berawan
- Prakiraan Cuaca Sragen Hari Ini 7 Februari 2023, Berawan tapi Dibayangi Hujan
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kunjungan Malioboro Meningkat, Oleh-oleh Bakpia Kukus Kebanjiran Pembeli
Advertisement
Berita Populer
- 75 Panwaslu Kalurahan di Bantul Resmi Telah Ditetapkan
- Pengurus Paguyuban Bregada Rakyat Sembada Dikukuhkan
- Sukses Garap Tol Jogja Solo Senilai Rp7,8 Triliun, Adhi Karya Bidik Potensi Tol Demak-Tuban
- Prakiraan Cuaca Hari Ini: DIY Berawan di Siang Hari
- Sultan HB X: ATF 2023 Jadi Babak Baru Kerja Sama Pariwisata Lebih Bermartabat
Advertisement
Advertisement