Advertisement

Promo November

Tinggal Sepekan, GKR Bendara Pastikan Kesiapan Venue ATF Capai 95 Persen

Stefani Yulindriani Ria S. R
Rabu, 25 Januari 2023 - 22:27 WIB
Sunartono
Tinggal Sepekan, GKR Bendara Pastikan Kesiapan Venue ATF Capai 95 Persen Ketua Pelaksana Asian Tourism Forum (ATF) 2023, GKR Bendara sesuai audiensi dengan Bupati Bantul, Jumat (30/12/2022). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA–Tersisa waktu sepekan lagi, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023. Kesiapannya kini telah mencapai 95%. 

Ketua Pelaksana ATF 2023, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara memastikan venue ATF yang menggunakan Jogja Expo Center (JEC) pun telah rampung dibenahi. Sejumlah fasilitas yang akan digunakan selama ATF juga telah dibenahi, termasuk sistem pengaturan jalan pun telah dirancang. 

Advertisement

Namun, masih ada jalan yang masih perlu dilakukan perbaikan dalam waktu dekat. Selain itu, persiapan kedatangan delegasi pun masih dilakukan, dengan menunggu mengkonfirmasi terkait tanggal kedatangan serta pesawat yang digunakan delegasi. 

“Ini tinggal detailnya, seperti tanggal kedatangan delegasi, pesawat delegasi. Ini masih tunggu konfirmasinya dari beberapa negara, secara umum sudah 95 persen,” katanya di Kompleks Kepatihan, Rabu (25/1/2023). 

BACA JUGA : Perhelatan ATF Jadi Pertaruhan Wisata Jogja

GKR Bendara menyampaikan ATF 2023 sebagai upaya promosi pariwisata DIY. Selama ini pariwisata DIY telah dikenal secara internasional, terlebih sebelum pandemi Covid-19. Dengan adanya ATF, ia berharap masyarakat internasional akan lebih mengenal DIY. 

“ATF ini kesempatan besar bagi Jogja untuk bisa lebih go international. Sebenarnya wisatawan mancanegara sudah cukup banyak setiap tahunnya, terutama sebelum pandemi,” ucap putri bungsri Sri Sultan HB X ini.

Setelah ATF 2023 berlangsung wisatawan mancanegara akan mengenal pula wisata di kabupaten DIY, bukan hanya di kota Jogja. “Harapannya nanti setelah ATF makin banyak variasi turis yang datang ke Jogja, tidak terbatas di Kota. Tapi juga pengenalan sampai kabupaten yang lain,” katanya. 

Adapun seremoni ATF pada 2 Februari 2023 akan pembukaan di Hall A JEC, yang rencananya akan ada GKR Hemas dan istri Menteri Pariwisata dan Ekonom Kreatif Sandiaga Uno, Nur Asia.  Selanjutnya, pada 3 Februari 2023 ada acara seremoni yang dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo. Kemudian pada 5 Februari 2023 ada royal banquet di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. 

BACA JUGA : ATF Bakal Jadi Potensi Promosi & Investasi Wisata Bagi Jogja

Kepala Dispar DIY Singgih Raharja menyampaikan melalui ATF 2023, pariwisata dan ekonomi kreatif di DIY dipromosikan. Produk wisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas telah disiapkan. Adanya pandemi Covid-19 telah merubah tren pariwisata. Kini, pariwisata dengan mengunggulkan kualitas diminati. Selain itu, trend pariwisata yang diminati ialah pariwisata yang mengunggulkan lokalitas, personalitas, customize dan yang lebih privat kini diminati. “Dulu kita berharap rombongan besar [wisatawan], sekarang rombongan kecil harus kita terima,” katanya. 

Perubahan tren pariwisata tersebut membuat industri pariwisata DIY terus berinovasi menghadirkan variasi yang sesuai dengan minat wisatawan. “Itu justru memberikan variasi paket wisata yang kita ciptakan. Semua paket wisata akan mengangkat budaya sebagai daya tarik utama,” katanya. 

Diperkirakan akan ada lebih dari 300 buyer dari lebih dari 25 negara dari Eropa, Timur Tengah dan ASEAN. Sedangkan, akan ada seller dari negara ASEAN. Singgih menyampaikan wisatawan Timur Tengah lebih menyukai wisata yang luxurious dan privat. Misalnya, dengan hotel atau villa berbintang yang disajikan dengan suasana privat akan menarik minat mereka. Selain itu, pantai yang sifatnya privat juga diminati. 

Sedangkan, untuk minat wisatawan ASEAN tak berbeda dengan wisatawan lokal Indonesia. Destinasi wisata pantai, kuliner, dan keindahan alam pun masih menjadi primadona. 

Pada 2022 pangsa pasar terbesar untuk pariwisata di DIY diduduki wisatawan Singapura dan Malaysia. Menurut Singgih, adanya penerbangan langsung dari dua negara tersebut menjadi penyebabnya. Sehingga Singgih mendukung apabila ada penambahan penerbangan mancanegara langsung ke DIY agar jumlah wisatawan dari mancanegara semakin bertambah.

“Harus mendorong pembukaan direct flight dari negara itu. Karena para wisatawan akan lebih mudah menjangkau untuk bisa sampai ke Jogja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi

News
| Jum'at, 22 November 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement