ATF Bakal Jadi Potensi Promosi & Investasi Wisata Bagi Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–DIY akan menjadi tuan rumah ASEAN Tourism Forum (ATF) pada 2-5 Februari 2023. Melalui forum tersebut, diharapkan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif DIY dapat dikenal di kancah internasional.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY, Singgih Raharja menyampaikan ATF merupakan forum pariwisata se-ASEAN yang akan dihadiri menteri pariwisata dari 10 negara ASEAN, serta lima negara lain yang diundang yakni India, Rusia, Cina, Korea Selatan dan Jepang. Dalam forum tersebut, menteri serta delegasi akan membahas mengenai pembangunan dan perkembangan pariwisata.
Advertisement
Dalam forum tersebut, ada pula Travel Exchange (TRAVEX) dengan mempertemukan buyer dan seller dalam bidang pariwisata. Nantinya. seller dari negara ASEAN akan menawarkan paket wisata, hotel, meeting, incentive, conference, dan exhibition (MICE) dan sebagainya, kepada buyer dari berbagai negara.
BACA JUGA : Persiapan DIY Jadi Tuan Rumah ASEAN Tourism Forum
“Dari dua kegiatan itu [meeting para menteri pariwisata dan TRAVEX] tentu Jogja sebagai venue dari ATF, akan mendapatkan manfaat. Mereka akan melihat pariwisata dan ekonomi kreatif yang ada di Jogja. Ini merupakan investasi promosi yang luar biasa,” katanya, Rabu (28/12/2022).
Selain itu, UMKM dan ekonomi kreatif dapat melakukan penjualan secara langsung di Jogja Expo Center (JEC) nantinya. Karena diperkirakan akan ada sekitar 1.500 hingga 2.000 orang yang akan hadir dalam ATF, termasuk menteri, delegasi, buyer, dan seller. “Dampak dari ATF yang kami harapkan dapat menjadi bagian dari promosi yang ampuh, untuk dapat menghadirkan wisatawan di kemudian hari,” katanya.
Dampak langsung yang akan dialami DIY yaitu keterisian hotel, restoran akan meningkat. Selain itu, produk merchandise juga akan mendapatkan tambahan transaksi langsung. “Karena selain TRAVEX, akan ada festival UMKM, produk ekonomi kreatif dan kuliner di JEC. Tentu ada transaksi langsung disitu, baik dari masyarakat umum maupun delegasi,” katanya.
Selain itu, ada diharapkan dari event tersebut akan timbul investasi kemudian hari. Sehingga manfaatnya cukup besar, selain investasi promosi, baik itu pariwisata maupun ekonomi kreatif. “Diharapkan setelah ATF, yang disitu ada penawaran paket wisata, meeting, MICE, hotel dan sebagainya, tentu dikemudian hari para buyer akan membawa wisatawannya ke Jogja,” katanya.
ATF merupakan event pariwisata tahunan di kawasan ASEAN. Sebelumnya, tahun 2002 DIY juga menjadi tuan rumah ATF. Dengan mengangkat tajuk A Journey to Wonderful Destination, ATF akan membahas mengenai isu pembangunan pariwisata berkelanjutan, seperti kelestarian alam, budaya, sosial, serta lingkungan. Singgih mengaku, DIY dipilih sebagai venue ATF untuk kedua kalinya karena aksesibilitasnya.
BACA JUGA : Penerbangan Jogja-Thailand Bakal Dibuka Bulan Depan
“Jogja berada ditengah, mudah dijangkau, baik itu dari barat, timur, akses kereta apinya telah terhubung dengan baik. Jalannya juga sudah bagus. Penerbangan dari luar negeri juga sudah ada,” katanya.
Guna mendukung penyelenggaraan ATF penerbangan langsung dari beberapa negara harapannya dapat ditambah. Selain itu, amenitasnya juga menjadi pertimbangan. “Jogja punya fasilitas yang sudah sangat memadai, baik itu dari sisi hotel, restoran, maupun MICE-nya. Sumber Daya Manusia (SDM)-nya sudah sangat siap. Sehingga ekosistemnya untuk MICE sudah terbentuk,” katanya.
Singgih mengatakan, beberapa waktu lalu ada pembahasan terkait penggunaan becak listrik. “Bagaimana kalau kita perkenalkan sebagai bentuk kita juga bergerak ke bahan bakar yang ramah lingkungan,” katanya. Namun, hingga saat ini belum diputuskan apakah akan digunakan atau tidak.
Menurut Singgih, pariwisata lokal pun dapat dikenalkan pada para delegasi dalam forum tersebut melalui city tour yang dapat dilakukan pre tour dan post tour.
“Saya berharap momen ATF dipersiapkan bersama antara pemerintah, masyarakat dan industri pariwisata. Peran masyarakat diharapkan, karena ini adalah investasi promosi,” katanya.
Masyarakat dapat berperan dengan menjaga kebersihan lingkungan, menjadi tuan rumah yang baik, membuat produk sesuai kompetensinya, memberi layanan yang ramah kepada wisatawan, khususnya di ATF nanti. “Membuat ekosistem pariwisata di Jogja aman dan nyaman dikunjungi sehingga ini akan menjadi promosi ke depan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Advertisement
Advertisement