Advertisement

Begini Keseharian Sosok AS, Remaja Masjid yang Cabuli 20 Korban di Sleman

Lugas Subarkah
Selasa, 07 Februari 2023 - 18:57 WIB
Bhekti Suryani
Begini Keseharian Sosok AS, Remaja Masjid yang Cabuli 20 Korban di Sleman Polresta Sleman menunjukkan AS kepada wartawan, Senin (6/2/2023) - Harian Jogja - Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Seorang remaja masjid di Kecamatan Gamping, Sleman menghebohkan publik karena diduga telah mencabuli atau melakukan kekerasan seksual terhadap 20 anak di wilayah tersebut. Warga setempat membeberkan bagaimana sosok tersangka selama ini.

Warga berinisial ZN yang merupakan dukuh di lokasi pencabulan tersebut mengatakan tidak menyangka atas perbuatan yang dilakukan AS, 28, seorang remaja masjid di dusunnya. Menurut dia, tidak ada perilaku yang aneh dari AS selama ini.

Advertisement

Ia mengaku kecolongan atas perbuatan AS yang telah mencabuli sampai 20 korban. Hal ini disebabkan AS yang terlihat biasa saja di luar dan para korban yang tidak mau bercerita atas kekerasan seksual yang menimpa mereka. “Biasa itu soalnya orangnya [tersangka AS], normal-normal saja. Sregep di masjid, enggak tahu orangnya seperti itu [predator seksual],” ujarnya.

Perbuatan AS baru terungkap setelah korban terakhirnya melaporkan apa yang dilakukan AS terhadapnya kepada takmir masjid yang kemudian dilanjutkan ke Dukuh. “Karena peristiwa sudah luar biasa, di luar jangkauan kami, untuk meredam sehingga terpaksa diselesaikan secara hukum,” kata dia.

Pasca terungkapnya kasus pencabulan yang dilakukan oleh AS, 28, jajaran pemerintah kalurahan dan dukuh memberikan pendampingan kepada para korban.

ZN mengatakan di jajaran pengurus atau takmir masjid tempat terjadinya pencabulan tersebut ada psikolog yang bisa mendampingi para korban. Selain itu, ia juga akan bekerja sama dengan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sleman.

“Kebetulan takmir masjid ada seorang psikolog. Nanti kebetulan kan itu korban orang muslim, jamaah masjid, nah ini kan tindak lanjutnya, selanjutnya nanti kerja sama dengan PPA dan Puskesmas Gamping juga,” ujarnya.

Dari perkiraan total sekitar 20 korban, menurutnya yang masih mengalami trauma ada sebanyak lima orang, yang semuanya masih usia anak-anak. “Kalau yang dewasa sudah enggak. Kan itu sudah lama,” katanya.

BACA JUGA: Mayoritas Pengajuan Izin PBG di Jogja Ditolak Pemerintah

Tidak semua korban AS trauma berat. Namun ia mengungkapkan ada satu anak yang sempat sampai tidak mau sekolah. Selain itu, orang tua juga menjadi semakin khawatir ketika anaknya ke masjid. “Orang tua juga takut. Jadi kalau [anaknya] ke masjid, diantar-jemput,” kata dia.

Meski demikian saat ini suasana di masjid sudah kembali normal dengan berbagai aktivitas. Walau demikian ia memastikan tetap ada tindakan khusus dari takmir masjid dan warga sekitar untuk menangani kasus tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement