Advertisement

Promo November

Lebih dari 92.000 Warga Sleman Mengidap Kanker, Kuras 131 Miliar BPJS

Lugas Subarkah
Selasa, 07 Februari 2023 - 19:57 WIB
Bhekti Suryani
Lebih dari 92.000 Warga Sleman Mengidap Kanker, Kuras 131 Miliar BPJS Ilustrasi penyintas kanker - Reuters - Jim Bourg

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kanker ditengarai menyebabkan 9,6 juta kematian setiap tahun. Diperkirakan 70% kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Di Sleman, pasien kanker mencapai lebih dari 92.000 jiwa. Merespons hal ini, Pemkab Sleman berupaya meningkatkan berbagai fasilitas dan layanan bagi pengendalian kanker dengan melibatkan berbagai pihak.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Dinas kesehatan Sleman Isa Darmawidjaja saat membacakan sambutan dari Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama, dalam acara Seminar Relawan Kanker Kabupaten Sleman, di Sleman, Selasa (7/2). Kasus baru kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.314 kasus dengan presentase kematian mencapai hampir 60% atau 234.511 pasien. Kanker tertinggi pada perempuan adalah kanker payudara, diikuti kanker leher rahim. Kanker tertinggi pada laki-laki adalah kanker paru, diikuti kanker kolorektar.

Advertisement

“Di Kabupaten Sleman, tercatat ada 92.897 kasus kanker baru yang terlaporkan pada tahun 2021 semester satu. Data BPJS Sleman menyebutkan beban pembiayaan perawatan kanker pada tahun 2021 menghabiskan Rp131,24 miliar,” ujarnya. Peringatan hari kanker sedunia tahun ini, dipilih tema Close The Care Gap, yang bermakna mengajak semua pihak untuk menutup kesenjangan dalam perawatan kanker sesuai perannya masing-masing.

Mengacu pada tema tersebut, Dinas Kesehatan Sleman berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengatasi kanker, diantaranya dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kabupaten Sleman, yang telah aktif mempromosikan dan mengelola para sukarelawan kanker menjadi agen perubahan yang dapat menjadi jembatan dalam mengurangi kesenjangan pelayanan kanker.

Kemudian PKK Kabupaten Sleman yang senantiasa mempromosikan gaya hidup sehat dan gerakan deteksi dini kanker kepada masyarakat. Lalu Dinas Sosial Kabupaten Sleman melalui progam jaminan sosial daerah bagi warga dengan penyakit kronis dan kurang mampu.

“Baznas Sleman, yang mendukung donasi bantuan sosial bagi penderita kanker maupun masyarakat rentan kurang mampu agar dapat menjalankan pemeriksaan IVA, serta para perguruan tinggi dan lembaga swasta yang mendukung pemeriksaan massal deteksi dini kanker serviks,” katanya.

BACA JUGA: Waduh...Separuh Lulusan SMA/SMK di Sleman Tak Lanjut Kuliah

Adapun upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Sleman diantaranya pemberian imunisasi HPV untuk pencegahan kanker serviks bagi anak perempuan SD kelas V dan VI sejak tahun 2020; Pemeriksaan IVA gratis di seluruh puskesmas, baik melalui pelayanan rutin dalam gedung maupun skala massal bekerja sama dengan YKI, Baznas, PKK, Perguruan Tinggi dan Bidan Praktik Mandiri;

Lalu peningkatan jumlah fasilitas cryoterapi pada tahun 2022 di empat puskesmas yang bisa memberikan tindakan cryoterapi; Pemeriksaan spirometri di lima puskesmas, yang digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan obstruksi paru kronis termasuk kanker paru;

Kemudian penyediaan fasilitas klinik hematologi dan onkologi di RSUD Sleman sejak Oktober 2022; penyediaan satu Puskesmas terlatih nasional pemberi layanan paliatif di faskes primer, yaitu Puskesmas Ngemplak I, dengan inovasi Join Pelayanan Paliatif (Jolali) yang sudah melayani 13 pasien kanker sejak pertengahan 2022.

Hal ini juga didukung dengan berbagai kampanye hidup sehat. “Pada tahun ini kami akan melatih seluruh Puskesmas untuk dapat melakukan deteksi dini kanker kolon melalui metode pemeriksaan rapid benzidin tes,” kata dia.

Ketua YKI Cabang Kabupaten Sleman, Sri Purnomo, menuturkan YKI telah merekrut sukarelawan untuk dapat menyebarkan informasi seputar kanker kepada masyarakat dan mendampingi penderita kanker di wilayah Sleman.

“Kita ada sosialisasi dini untuk tes IVA kepada kaum wanita baik di usia remaja, dewasa dan tua, untuk mengetahui sedini mungkin. Kalau diketahui sedini mungkin ada bibit kanker di tubuhnya, segera kita bisa melangkah yang benar ke dokter ahlinya,” katanya.

Dengan peningkatan berbagai fasilitas penanganan kanker oleh Pemkab Sleman, ia berharap kanker dapat semakin tertangani dengan cepat dan tepat. “Kita bersama bahu-membahu untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat di Sleman, menanggulangi kanker,” ungkapnya.

Seminar ini menghadirkan praktisi kanker Probosuseno, Sulis Mukaryanah dan Nur Rahma Candra sebagai narasumber, yang diikuti oleh kader Puskesmas di Sleman dan disiarkan secara online di youtube Sleman TV.

Kegiatan ini merupakan salahs satu rangkaian peringatan Hari Kanker Dunia oleh Pemkab Sleman bersama YKI Kabupaten Sleman. Adapun rangkaian kegiatan lainnya meliputi deteksi dini IVA Safanis di Sendangrejo, Kapanewon Minggir, pada Sabtu (4/2/2023) dan di Bimomartani, Kapanewon Ngemplak, pada Rabu (8/2/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KJRI Upayakan Pemulangan 7 Jenazah TKI dari Malaysia

News
| Senin, 25 November 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement