Advertisement
Wisata Kotabaru Jogja Dikembangkan dengan Aroma Belanda, Begini Persiapannya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kebudayaan Kota Jogja telah menyiapkan untuk mengembangkan kawasan Cagar Budaya Kotabaru dengan aroma Belanda seperti dahulu. Kotabaru akan ditonjolkan sebagai salah satu kawasan cagar budaya lantaran tempat ini punya sejumlah keunggulan dibandingkan dengan cagar budaya lain di Kota Jogja.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Jogja Yetti Martanti mengatakan perlu manajemen event khusus yang diterapkan di Kotabaru agar wilayah yang punya keunggulan sebagai kawasan eksklusif Indis kolonial itu dikenal oleh masyarakat luas. Kegiatan yang diselenggarakan di tempat itu pun mestinya dikurasi agar sesuai dengan ciri khasnya.
Advertisement
"Kotabaru ini kan punya karakteristik khusus. Rancangan Kotabaru mengikuti pola radial seperti yang ada di Belanda, beda dengan penataan wilayah lain di Jogja yang masih tertata mengikuti arah mata angin, sehingga kegiatan atau event yang diselenggarakan tentu harus sesuai dengan ciri khasnya," kata Yetti, Minggu (26/2/2023).
Menurut Yetti, perlu sosialisasi yang optimal berkaitan dengan bentuk dan arsitektur bangunan di kawasan cagar budaya Kotabaru sesuai Perda DIY No. 6/2012 dan Perda DIY No. 1/2017. Hal ini bertujuan untuk menyamakan persepsi antara masyarakat luas dan pemerintah dalam mempromosikan wilayah itu.
BACA JUGA: Malioboro Dirombak Besar-besaran, Begini Gambarannya Saat Sudah Jadi
"Setelahnya baru diagendakan kegiatan atau event reguler di titik-titik tertentu di Kotabaru misalnya Babon Anim atau lapangan SMAN 3 Jogja," katanya.
Yetti menambahkan, beberapa potensi yang dapat dikembangkan lebih lanjut di kawasan ini yakni budaya lokal Jogja yang dikolaborasikan dengan unsur Eropa seperti budaya rijsttafel yang merupakan penyajian makanan Indonesia dengan balutan gaya Eropa yang banyak berkembang di era kolonial silam.
"Atau pengembangan seni pertunjukan musik ansambel dan orchestra sebagai salah satu daya tarik Kotabaru mengingat dulunya image Kotabaru merupakan kawasan eksklusif bagi orang Eropa di Jogja," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polemik TikTok Shop, Indef: Prioritaskan Barang Lokal, Jangan Anakemaskan Produk Impor
Advertisement

Di Coober Pedy, Penduduk Tinggal dan Beribadah di Bawah Tanah
Advertisement
Berita Populer
- Sederet Rangkaian HUT Kota Jogja ke-267, Ada Wayang Jogja Night Carnival
- Penjelasan Penjabat Wali Kota Jogja Terkait Validasi Data PKL Teras Malioboro 2: Pedagang Dilibatkan
- Korban Apartemen Malioboro City Minta Diskresi ke Bupati Sleman
- Kisah Merawat Sungai Code, Pernah Dijuluki Toilet Terpanjang di Dunia
- Jelang Diserahkan ke Masyarakat, Eko Suwanto Bersama Kepala Pelaksana BPBD DIY Cek Kelengkapan Alat Penanggulangan Bencana
Advertisement
Advertisement