Advertisement

Malioboro Dirombak Besar-besaran, Begini Gambarannya Saat Sudah Jadi

Yosef Leon
Kamis, 09 Februari 2023 - 07:17 WIB
Budi Cahyana
Malioboro Dirombak Besar-besaran, Begini Gambarannya Saat Sudah Jadi Kawasan Malioboro akan terus dibenahi agar sesuai dengan Makna Sumbu Filosofi. - Harian Jogja/Maya Herawati

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJAMalioboro dirombak besar-besaran dan wajahnya akan berubah drastis dalam beberapa tahun ke depan. Latar belakang penataan adalah keberadaan Sumbu Filosofi, garis imajiner dari utara ke selatan dengan Kraton Jogja sebagai titik pusatnya.

Pemda DIY berupaya menata kawasan Malioboro agar sesuai dengan makna dan nilai yang terkandung dalam Sumbu Filosofi lantaran jantung Kota Jogja itu menjadi penghubung Panggung Krapyak-Kraton-Tugu Pal Putih. Garis imajiner dalam Sumbu Filosofi Jogja adalah dari Panggung Krapyak, Kraton, hingga Tugu Pal Putih. Garus itu melambangkan proses kelahiran, tumbuh dan meninggalnya manusia. Revitalisasi di kawasan Malioboro dilakukan dengan menonjolkan makna simbolis yang menandakan relasi manusia dengan alam, Tuhan,  dan sesamanya. 

Advertisement

Proses penataan di kawasan Malioboro beberapa tahun belakangan sangat gencar. Pemda DIY dan Pemerintah Kota Jogja membersihkan jalur pedestrian dari pedagang kaki lima (PKL), menata jalan sirip di Malioboro, memberlakuan skema semipedestrian dan lalu lintas giratori searah, hingga berencana pembangunan Jogja Planning Gallery (JPG). Pedagang yang semula menempati trotoar diboyong ke lokasi baru yang dinamai Teras Malioboro.

Revitalisasi yang dilakukan bertahap itu demi mengembalikan fungsi dan simbol Malioboro ke bentuk semula. Pun demikian dengan pengajuan Sumbu Filosofi jadi Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO. 

BACA JUGA: Pemda DIY Kebut Pembangunan Gedung untuk Pedagang Teras Malioboro 2

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) DIY Beny Suharsono mengatakan Malioboro mestinya dibaca menjadi satu kesatuan yang utuh bersama titik lain yang berada di kawasan Sumbu Filosofi dengan Kerton menjadi titik pusatnya. Proses penataan Malioboro pun tetap seirama dengan makna yang terkandung dalam Sumbu Filosofi. Penataan terhadap kawasan itu dilakukan bertahap dengan skala prioritas tertentu dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dan pengunjung Malioboro. 

"Kawasan Malioboro ini masuk dalam Sumbu Filosofi sehingga kami masukkan ke dalam bagian cagar budaya internasional lewat UNESCO. Kalau disetujui dan jadi warisan dunia, tentu kedudukannya menjadi lebih kuat di mata dunia," kata Beny, Rabu (8/2/2023). 

Sejumlah pembangunan dan revitalisasi yang kini berjalan mengarahkan Malioboro ke bentuk yang baru. Beberapa bangunan batu akan dibangun di seputar kawasan Malioboro. Yang paling menonjol adalah pembangunan Jogja Planning Gallery atau JPG. Proyek tersebut membutuhkan lahan di Teras Malioboro 2 dan Gedung DPRD DIY. Teras Malioboro maupun Gedung DPRD DIY akan dipindah. Bersamaan dengan itu, fasad di kawasan pedestrian juga dibenahi. Toko-toko di sepanjang Jalan Malioboro akan dicat putih seperti wajah Malioboro masa lalu. 

BACA JUGA: Gedung Baru DPRD DIY Akan Dibangun 2024 di Timur Stadion Mandala Krida

"Pelang pertokoan diseragamkan agar tidak keluar ke jalur pedestrian tetapi tetap menyatu dengan bangunan toko. Penataan Malioboro tentu akan lebih terintegrasi mulai dari Tugu Pal Putih sampai ke selatan Panggung Krapyak," ungkap dia. 

Jogja Planning Gallery yang rencananya dibangun pada 2024 akan menampilkan Jogja masa lalu, saat ini, dan yang akan datang. Jogja Planning Gallery bakal memperteguh wajah Malioboro sebagai pusat ekspresi budaya dan seni. Ini tidak lepas dari sejarah Malioboro yang dulu dikenal sebagai wadah para seniman dan budayawan Jogja dalam berkarya. 

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY Anna Rina Herbranti menjelaskan jawatannya telah menyusun cetak biru rencana pembangunan Jogja Planning Gallery setelah Pemda DIY menggabungkan tiga karya yang memenangi sayembara desain utama pembangunan gedung itu. Pada tahun ini, Dinas PUP-ESDM DIY akan mulai menyusun detail engineering design (DED) lantaran desain dasar bangunan telah dirampungkan.

BACA JUGA: Begini Gambaran Desain Arsitektur Jogja Planning Gallery di Malioboro

Setelah DED selesai, konten yang bakal mengisi gedung seluas 25.400 meter persegi itu akan ditata dan ditentukan. 

"Harapan kami nanti JPG ini menjadi simbol budaya DIY karena isinya akan macam-macam. Ada galeri kontemporer, Jogja masa kini, masa lalu dan masa depan juga," kata Anna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai

News
| Rabu, 24 April 2024, 16:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement