Advertisement
Hingga Agustus 2025 Ada 114 Kasus Kebakaran di Bantul, Kebanyakan Penyebabnya Ini

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mencatat selama Januari hingga 19 Agustus 2025 telah terjadi kasus kebakaran sebanyak 114 kejadian yang tersebar di seluruh wilayah ini.
"Penanganan kejadian kebakaran di Bantul pada tahun 2025 paling banyak terjadi pada bulan Juni yaitu sebanyak 22 kejadian. Sementara pada Agustus update per tanggal 19 sebanyak 16 kejadian," kata Kepala Bidang Damkarmat BPBD Bantul Irawan Kurnianto saat dikonfirmasi di Bantul, Selasa.
Advertisement
Secara rinci kejadian kebakaran di Bantul pada 2025 berdasarkan periode bulan, yaitu di Januari sebanyak 14 kejadian, Februari ada tujuh kejadian, Maret ada 15 kejadian, April ada 13 kejadian, Mei sebanyak 11 kejadian, Juni ada 22 kejadian, dan Juli berjumlah 16 kejadian.
Sedangkan dilihat berdasarkan kecamatan, yaitu Kretek satu kejadian, Pundong lima kejadian, Bambanglipuro dua kejadian, Pandak empat kejadian, Jetis tujuh kejadian, Imogiri lima kejadian, Dlingo dua kejadian, Pleret lima kejadian, Piyungan enam kejadian, Banguntapan 11 kejadian, Sewon 14 kejadian, dan Sedayu enam kejadian.
"Kejadian kebakaran di Bantul tahun 2025 paling banyak terjadi di Kecamatan Kasihan berjumlah 25 kejadian, dan Kecamatan Bantul berjumlah 21 kejadian. Sementara di Kecamatan Srandakan, Sanden dan Pajangan nol kejadian," katanya.
BACA JUGA: Kebakaran di Sleman Tercatat 92 Kasus, Kerugian Mencapai Rp1,1 Miliar
Irawan mengatakan, khusus di wilayah Kasihan, kebakaran dikarenakan beberapa sebab yaitu korsleting kelistrikan 11 kejadian, membakar sampah lima kejadian, kebocoran tabung elpiji tiga kejadian kemudian kelalaian dua kejadian, serta belum diketahui penyebab empat kejadian.
Lebih lanjut pihaknya mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya bencana kebakaran dengan menggunakan peralatan listrik berstandar SNI, dan jangan memberikan beban berlebihan kepada stop kontak.
"Gunakan peralatan listrik sesuai dengan aturan, dan selalu cek kembali peralatan listrik setelah digunakan atau matikan jika tidak digunakan," katanya.
Selain itu, kata dia, masyarakat agar mengantisipasi kebakaran karena kebocoran gas dengan lebih waspada terhadap penggunaan kompor, deteksi dini jika terjadi bau gas yang menyengat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Sebut Ridwan Kamil Bukan Ayah Kandung Putri Lisa Mariana
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Gunungkidul Belum Usulkan Calon PPPK Paruh Waktu
- Tolak Kenaikan PBB, DPRD DIY Dorong Optimalkan CSR
- Tangani Kemiskinan, DPRD Kulonprogo Dorong Pendataan By Name By Address
- 242 Pedagang Diberi Waktu 5 Jam Jualan di Lapangan Pemda Sleman
- Dipicu MJO, Hujan Lebat di DIY Diperkirakan hingga 21 Agustus
Advertisement
Advertisement