Advertisement
Kebakaran di Sleman Tercatat 92 Kasus, Kerugian Mencapai Rp1,1 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kasus kebakaran di Sleman selama Januari-Juni 2025 tercatat 92 kejadian. Puluhan kejadian itu menimbulkan kerugian hingga Rp1,145 miliar. Angka kerugian ini lebih tinggi daripada kejadian kebakaran selama setahun penuh pada 2024.
Kepala Seksi Operasional dan Investigasi Bidang Damkar Satpol PP Sleman, Nawa Murtiyanto, mengatakan angka kebakaran tahun lalu sebanyak 285 kejadian dengan kerugian Rp636 juta. Angka kerugian ini bisa lebih besar karena sebagian korban tidak atau belum menjawab jumlah kerugian akibat kebakaran.
Advertisement
BACA JUGA: Korban Tewas Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Blora Bertambah Jadi 2 Orang
Empat wilayah paling banyak kejadian kebakaran ada Depok, Mlati, Sleman, dan Ngaglik. Kepadatan penduduk memengaruhi potensi kebakaran. Kebakaran banyak menimpa rumah, tempat usaha, dan instalasi listrik.
“Paling sering kebakaran terjadi karena kelalaian, peralatan tidak standar, dan kalau pun standar tapi penggunaan ngawur. Tahun lalu itu 70 persen kebakaran akibat kelalaian,” kata Nawa ditemui di kantornya, Selasa (19/8/2025).
Tren kebakaran biasanya naik ketika masuk Agustus – Oktober, puncak musim kemarau. Ketika TPA Piyungan ditutup, Nawa mencatat kejadian kebakaran juga meningkat. Banyak warga Sleman yang membakar sampah dan ditambah dengan kelalaian, maka kebakaran pun terjadi.
Pola seperti itu sangat sering terjadi, bukan hanya membakar sampah namun juga meninggalkan perangkat elektronik dalam posisi tersambung dengan colokan listrik. Apalagi bila satu colokan digunakan untuk banyak perangkat elektronik. Kabel bisa panas dan meleleh, maka terjadi percikan api.
Ihwal kendala dalam proses pemadaman, Nawa menegaskan mereka hanya memiliki empat armada yang berfungsi maksimal dari delapan armada yang ada. Ada kejadian di mana armada damkar harus diangkut dengan mobil derek lantaran tidak dapat berjalan pasca digunakan di lapangan.
Kendala lain adalah gapura atau portal kampung yang kerap menghambat mobilitas armada damkar. Paling tidak, ukuran gapura atau portal sekitar lebar 4,5 dan tinggi 4,5 meter. Portal tidak boleh dikunci permanen. Jalan lingkungan berukuran lebar paling tidak 4 meter agar bisa diakses armada damkar.
“Dulu sempat kami kehilangan waktu tujuh menit karena harus mengambil jalan memutar. Akhirnya satu nyawa melayang dan rumah ludes terbakar. Ini ya karena gapura atau portal itu. Bukan berarti kami tidak setujua ada gapura. Peru ada pertimbangan akses,” katanya.
Komandan Regu I Bidang Damkar Satpol PP Sleman, Bayu Ibrahim Aji, mengatakan ada satu kejadian kebakaran yang baru saja terjadi di mana penyebabnya karena kelalaian. Ada warga Sinduharjo yang membakar sampah dan ditinggal pergi.
Kebakaran itu terjadi pada Sabtu (16/8/2025) pukul 14.10 WIB di Padukuhan Lojajar. Objek kebakaran adalah lahan seluas 1.500 meter persegi. “Dugaannya ya warga membakar sampah terus pergi. Saksi yang pertama kali lihat api sudah merembet mendekati gudang rosok,” kata Bayu.
Di hari yang sama, kebakaran lebih dulu terjadi pukul 10.55 WIB di Kalurahan Donokerto, Turi. Objek kebakaran adalah gudang kayu dengan luas 10 X 8 meter persegi. Kebakaran ini terjadi diduga dari korsleting listrik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

2 Mahasiswa Tewas Ditabrak Truk Hino di Pedurungan Semarang
Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Selasa 19 Agustus 2025
- Jadwal KA Bandara Selasa 19 Agustus 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu
- Jadwal Kereta Api Prameks Selasa 19 Agustus 2025
- Jadwal Bus Sinar Jaya Jurusan Malioboro ke Parangtritis Selasa 19 Agustus 2025
- Prakiraan Cuaca Selasa 19 Agustus 2025: Seluruh DIY Hujan Petir
Advertisement
Advertisement