Advertisement
Stok di DIY Menipis, Vaksin Pfizer Banyak Dibutuhkan untuk Booster Kedua
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Vaksin jenis Pfizer ternyata paling banyak dibutuhkan untuk booster kedua. Vaksin jenis ini stoknya mulai menipis. Dinkes DIY telah mengajukan permohonan penambahan stok ke Kemenkes namun belum mendapatkan kiriman.
Adapun capaian booster kedua di DIY hingga akhir Februari 2023 di angka 3,4% dari total 3,18 juta sasaran seluruh DIY. Kabid Pengendalian Penyakit Dinkes DIY Setyarini Hestu Lestari menjelaskan terkait penggunaan vaksin, daerah sepenuhnya mengikuti regimen atau aturan pakai yang diterbitkan Kemenkes.
Advertisement
BACA JUGA : Kabar Gembira! Stok Vaksin Booster di Sleman Kembali
“Kami mengikuti dengan regimen apa yang bisa cocok, misalnya moderna dengan Pfizer harus kami cocokkan, regimen ini ditentukan oleh pusat,” katanya di sela-sela Raker pelaksanaan vaksinasi booster kedua di Kantor DPD RI, Selasa (7/3/2023).
Ia mengungkap permintaan merek vaksin yang paling banyak untuk booster kedua adalah Pfizer. Karena pada dosis sebelumnya masyarakat banyak menggunakan Astrazeneca, Moderna dan Pfizer, di mana ketiganya bisa dibooster kedua dengan Pfizer sehingga paling banyak dibutuhkan.
“Kecuali kalu ada regimen baru dari pusat, kebetulan kami masih memiliki stok Indovax, kalau misanya dibuka regimen dengan vaksin sebelumnya bisa, ya kami tunggu,” ujarnya.
Hestu mengakui saat ini stok Pfizer memang mulai menipis. Dinkes DIY hanya memiliki 2.400 dosis jenis vaksin ini karena paling banyak dibutuhkan. Dinkes DIY sudah berkali-kali mengajukan permintaan vaksin ini ke Pemerintah Pusat, akan tetapi belum mendapatkan kiriman yang baru. Hal ini disebabkan karena stok vaksin Pfizer di pusat juga menipis.
“Tadi juga disampaikan kabupaten kota, ini [Pfizer] juga mulai menipis, di pusat juga menipis,” katanya.
BACA JUGA : Waduh! Stok Vaksin Covid-19 di Bantul Kosong
Anggota Komite III DPD RI Cholid Mahmud menyatakan dari hasil pemaparan dinas kabupaten dan kota capaian booster kedua memang masih rendah. Kendalanya memang karena keterbatasan vaksin, stoknya mulai menipis. Di sisi lain, banyaknya jenis vaksin juga menjadi persoalan tersendiri karena pemberian booster kedua harus ada kaitan dengan jenis vaksin yang digunakan saat mendapatkan booster pertama.
“Sehingga banyak yang tidak match [stok vaksin yang tersedia] ini antara booster satu dan kedua. Kami akan mendorong pusat agar stok seperti DIY yang membutuhkan ini bisa segera diberikan sehingga dapat terlayani dengan baik,” ujarnya.
BACA JUGA : Stok Vaksin Covid-19 Kulonprogo Mulai Langka
Di sisi lain tidak adanya aturan yang dapat menekan masyarakat, membuat capaian vaksinasi masih rendah karena tidak ada yang memacu warga untuk datang ke layanan vaksinasi. “Karena tidak ada konsekuensi, karena masyarakat kalau tidak terpaksa biasanya tidak mengikuti vaksinasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Letusan Gunung Ruang Berisiko Tsunami, Begini Kronologi Erupsinya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pedagang Pasar Terban Pindah Ke Selter Sementara
- Kendaraan Keluar Lebih Banyak Dari yang Masuk di Mudik Lebaran, Ini Analisis Dishub DIY
- Kemenag Kota Jogja Kukuhkan 4 Agen Moderasi Beragama
- Hingga saat Ini Pemkot Jogja Masih Berusaha Selesaikan Pembangunan TPS 3R
- Dispar DIY Gelar Pelatihan Event bagi Pengelola Wisata di Gunungkidul
Advertisement
Advertisement