Advertisement

Komunitas Ini Tebarkan Cinta Literasi ke Pelosok Negeri

Sirojul Khafid
Minggu, 12 Maret 2023 - 19:17 WIB
Arief Junianto
Komunitas Ini Tebarkan Cinta Literasi ke Pelosok Negeri Anak-anak, warga dan seorang anggota BFM berfoto bersama. - Istimewa/BFM

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN — Daerah pelosok Indonesia punya hak yang sama atas akses bacaan. Book for Mountain (BFM) menjadi satu bagian yang berupaya agar pendidikan dan literasi di pelosok negeri bisa menemukan jati diri.

Sekitar delapan orang mahasiswa UGM sudah menyiapkan program untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bebidas, Rinjani, Wanasaba, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Advertisement

Pada Juli 2010 itu, mereka bersama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) ingin memasang pipa dan reservoir air, sebagai upaya memperbaiki sistem distribusi air. Semua persiapan sudah berlangsung.

Tiba lah saat survei lapangan sembari sosialisasi program, ternyata warga Desa Bebidas menolak bantuan dari PDAM. Mereka lebih ingin mengelola sistem airnya secara mandiri. Tentu semua peserta KKN kalang kabut.

Terpaksa, manuver program yang sebelumnya berhubungan dengan air, harus berubah dengan tema utama pendidikan.

Salah satu founder BFM, Niniek Febriany bercerita, kala itu salah satu programnya berupa pembuatan perpustakaan di SD 5 Bebidas.

Di sekolah itu belum ada buku atau alat penunjang belajar lainnya yang cukup layak. Untuk mendapatkan buku sebagai unsur utama perpustakaan, anggota KKN menggalang dana serta donasi buku dari teman-teman di Jogja, toko buku, sampai instansi di berbagai sudut Lombok.

“Jumlah yang terkumpul sekitar 3.600 buku, lebih 3.300 dari target semula. Akhirnya kami membuka satu perpustakaan lagi di SD 2 Bebidas, satu perpustakaan SMP, dua perpustakaan SMA, dan satu perpustakaan umum untuk ibu-ibu yang sedang belajar baca tulis,” kata Niniek, Selasa (28/2/2023).

BACA JUGA: Di Komunitas Ini, Semua Orang Bisa "Buka Suara"

Persinggungan dengan pendidikan membuat mereka paham, buku di perpustakaan sekolah banyak yang berbubungan dengan materi pelajaran. Buku dengan banyak teks dan sedikit gambar. Belum lagi bahasan yang selalu serius.

Anggota KKN kemudian berupaya menyebarkan semangat cinta membaca melalui ragam genre, termasuk buku anak. Buku anak ini disesuaikan dengan umur dan kemampuan membaca serta kondisi keseharian anak-anak.

Berbagai kegiatan tersebut yang membawa anggota KKN UGM ini membuat Komunitas BFM. Mountain bukan diartikan secara harfiah sebagai gunung, tetapi lebih kepada simbol daerah yang berada di pelosok.

BFM tengah berkegiatan kreatif bersama anak-anak./Istimewa-BFM

Meski daerah pelosok bisa saja tidak ada gunung, mungkin laut dan sebagainya. Semangat BFM adalah membangun perpustakaan dan mempermudah akses buku bacaan yang baik pada seluruh masyarakat di pelosok Indonesia.

Masih banyak sekolah dasar di pelosok Indonesia yang tidak memiliki perpustakaan. Misalnya pun ada, jumlah dan genre bukunya terbatas. Belum lagi keadaan buku yang tidak jarang sudah rusak.

Singkat cerita, BFM bertahan dan berkembang jauh setelah KKN selesai. Kini anggota semakin melabar dengan mahasiswa mahasiswi kampus lain di Jogja, tidak hanya dari UGM. Anggota juga berasal dari berbagai kalangan di luar mahasiswa, termasuk relawan yang berasal dari luar daerah.

Project pembangunan perpustakaan merupakan kegiatan utama Komunitas BFM. Hingga kini sudah 32 project dan 44 perpustakaan yang dibangun di berbagai pelosok di Indonesia. BFM tidak hanya membangun perpustakaan secara fisik, tetapi juga berusaha meningkatkan minat baca anak-anak dan mendekatkan mereka dengan buku,” kata Niniek.

Tidak Semua Buku

Minimal dalam sepekan, anggota dan sukarelawan BFM akan berada di perpustakaan untuk mendekati dan mengajak anak-anak gemar membaca. Mereka kerap membaca buku bersama, mendongeng, membuat kerajinan dari barang-barang yang ada di sekitar, memainkan permainan tradisional, dan sebagainya.

Di samping membangun perpustakaan, ada pula kegiatan lain seperti Sekolah Berjalan. Setiap sekali dalam dua pekan, mereka akan berkunjung ke pelosok wilayah di DIY dan Jawa Tengah.

Ada pula Bedah Perpustakaan, kegiatan untuk membantu mengurus perpustakaan atau rumah baca dari berbagai sisi. Sementara Voluntourism merupakan kegiatan yang menggabungkan pariwisata dan menjadi volunteer untuk mengajar anak-anak.

Melihat dinamika dan pergerakan dunia buku, BFM merasa tidak semua buku relevan untuk anak-anak.

BACA JUGA: DPRD Dorong Literasi Digital untuk Edukasi dan Ekonomi

Sejak 2017, mereka juga menerbitkan buku-buku anak yang lebih relevan dan kontekstual. Sejauh ini, sudah ada sembilan buku anak terbitan BFM yang telah tersebar di lebih dari 600 perpustakaan di berbagai daerah terpencil di Indonesia.

Dengan segala kegiatan ini, BFM secara bersama-sama berupaya meningkatkan kesadaran akan pendidikan kontekstual di Indonesia melalui aksi kolektif dengan mengadakan berbagai diskusi dan advokasi.“Kami mempromosikan kampanye pendidikan untuk menjadi pribadi yang membawa dampak positif di masyarakat dan bukan hanya bermotif ekonomi,” katanya.

Saat ini anggota BFM berjumlah 15 orang. Semua bisa ikut bergabung atau berkontribusi. Selama memiliki visi misi yang sama, maka semua bisa mencoba ikut andil pada pendidikan di Indonesia. Namun karena tidak setiap saat BFM membuka keanggotaan baru dengan berbagai keterbatasan, justru semua masyarakat bisa menjadi ‘BFM’ lain di daerah masing-masing. Seperti dalam Chaos Theory, kepakan kecil kupu-kupu di waktu yang tepat bisa membuat topan di belahan dunia lain.

“Kami sering membayangkan sebuah dunia, di mana semua anak muda dapat mengejar pendidikan berkualitas yang mempersiapkan mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka dan meningkatkan kehidupan keluarga, masyarakat, dan Indonesia,” kata Niniek.

TENTANG KOMUNITAS

Nama komunitas:

Book for Mountain

Tahun berdiri:

2010

Bidang kegiatan:

Literasi

Instagram:

@bookformountain

Alamat:

Jalan Jawa No. D10, Ponowaren, Nogotirto, Gamping, Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement