Di Komunitas Ini, Semua Orang Bisa "Buka Suara"
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN — Niat awal mengumpulkan para pelaku seni suara yang tersebar, KVDAI justru menjadi ruang yang bisa mengembangkan skill yang kemudian memberi pekerjaan tambahan. Banyak yang masuk dengan malu-malu, kini mereka kian berani “bersuara”.
Hampir bersamaan dengan munculnya pandemi Covid-19, Nur Afni menjadi cukup sering belajar dunia voice over (VO) secara autodidak sejak Maret 2020. Melalui berbagai latihan yang dia unggah di media sosial, lima bulan kemudian Afni mendapat tawaran untuk menjadi voice talent di Inavoice, salah satu agensi bidang seni suara di Jogja.
Advertisement
Bergabungnya Afni menjadi talent membuatnya merasa perlu bergabung ke dalam lingkungan voice over lainnya. Pencarian di dunia maya membawanya ke beberapa komunitas.
Ada komunitas yang saat bergabung mengharuskan membayar. Kemudian sampai lah Afni pada Komunitas Voice Over Dubber Announcer Indonesia (KVDAI) pada September 2020.
“Aku kira bayar mahal, soalnya lengkap ada VO, dubber, dan announcer, ternyata masuk KVDAI gratis. Waktu masuk juga diterima dengan baik, merasa seperti di sambut masuk ke dalam rumah, vibe-nya keluarga, nama Whatsapp Grup-nya juga Family,” kata Afni yang juga guru bimbel (bimbingan belajar) di salah satu sekolah di Jogja tersebut saat ditemui Harian Jogja di Sleman, Sabtu (25/2).
Afni masuk di tahun KVDAI mulai dikelola dengan terstruktur. Namun, komunitas ini sebenarnya sudah terbentuk sejak 2018.
Inisiatornya Anes Wibowo, seorang VO talent dan announcer profesional. Dia melihat kala itu banyak pekerja seni suara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan belum punya wadah.
Anes kemudian membuat grup di Facebook. Ternyata peminatnya banyak, tidak hanya di Jabodetabek, tetapi melingkupi berbagai daerah di Indonesia.
Member awal KVDAI mayoritas penyiar radio dan announcer. Namun, seiring booming-nya dunia ini pada masa pandemi di media sosial, latar belakang anggota KVDAI semakin beragam. Ada guru, ibu rumah tangga, bahkan sampai aparatur sipil negara (ASN).
BACA JUGA: Inavoice, Rumah Para Aktor Suara di Jogja
Jumlah member saat ini hampir mencapai 15.000 orang yang terbagi dalam empat regional. Setiap regional memiliki koordinator bernama gubernur dan memiliki satu koordinator pusat dengan sebutan presiden.
Pembagian ini berupa regional 1 untuk wilayah Jabodetabek, regional 2 Sumatra dan pulau-pulau di sekitarnya, regional 3 untuk Jawa (selain Jabodetabek) dan Madura, serta regional 4 wilayah Indonesia Timur dan luar negeri.
“Member KVDAI merupakan orang-orang yang mencintai dunia seni suara, baik hobi ataupun yang profesional, baik yang sudah expert atau masih pemula, semua bisa jadi member, dan sengat terbuka,” kata pengurus bagian Humas dan Kerja Sama Antarlembaga KVDAI itu.
Berkembangnya anggota sejak 2020 membuat komunikasi dari grup Facebook beralih ke Whatsapp Group dan grup Telegram.
Kegiatan juga semakin rutin berlangsung, dari Kopdar Virtual atau Diskusi Sore Hari (Diksi) sebulan sekali, Share Loc (Sharing and Learning on Community) sekali sepekan, dan KVDAI Classroom.
Semua agenda menjadi wadah untuk silaturahmi dan memperdalam ilmu yang berkaitan dengan seni suara.
Dalam Classroom, member bisa belajar secara teori dan praktik dengan pendampingan dari mentor. Banyak yang kemudian berlajar dari nol sampai dia bisa mendapatkan pekerjaan. Salah satu contohnya, ada ASN yang belajar dari awal tentang dunia suara di KVDAI, sekarang menjadi pembawa acara langganan untuk nikahan dan sebagainya di daerahnya.
BACA JUGA:Yogyakarta Food Truck, Lebih dari Sekadar Komunitas
Komunikasi di KVDAI bisa mewadahi banyak hal, mulai dari berlatih, berbagi pekerjaan, sampai pertanyaan tentang alat audio yang bagus. Meski skill utama berupa olah suara, tetapi KVDAI juga memberikan bekal ilmu penunjang lainnya, seperti marketing, personal branding, negosiasi, dan strategi mendapatkan klien.
Di samping keuntungan di atas, adapula kelebihan mengikuti komunitas yang sudah memiliki anggota di seluruh Indonesia. “Misal pas lagi main ke daerah tertentu, bisa menghubungi dan ketemu sesama anggota KDVAI. Itu membantu banget, sebagai pendatang ada yang nyambut dan ngarahin, dapet info terkait daerah itu,” kata Afni.
Peluang Kerja
Berbagai komunikasi dengan mentor dan anggota yang lebih senior lain juga memberikan pandangan yang lebih luas. Banyak peluang pekerjaan di dunia seni suara. Tidak hanya VO di televisi atau radio, tetapi potensi terbuka dalam berbagai platform, seperti Youtube, media sosial, event, usaha kecil menengah, pembawa acara, sampai sandiwara suara.
Terlebih saat pandemi dan bidang ini cukup popular, orang lebih banyak mengakses dunia maya dan terpikirkan untuk mencoba. Hal ini juga yang mengantarkan Afni mendapatkan pekerjaan yang mungkin sebelumnya tidak pernah dia pikirkan.
Melalui kegiatan dan komunikasi di KVDAI, dia pernah mendapat project untuk mengisi konten video di kanal Youtube salah satu bank swasta. Pernah juga dia berkontrubusi dalam acara ramadan dan dubber dari klien luar negeri.
“Salah satu yang berkesan dan seneng banget, berkat KVDAI, bisa terlibat dalam iklan obat Ultraflu Extra yang sampai saat ini masih tayang di televisi, biasanya tayang jam 18.00 WIB lewat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
Advertisement
Advertisement