Atlet Difabel Geruduk DPRD Bantul, Begini Respons Ketua Dewan
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Hanung Raharjo menyatakan siap mengawal dan memperjuangkan aspirasi dari atlet difabel yang tergabung dalam wadah National Paralympic Committee (NPC).
Hal itu ia sampaikan setelah sejumlah atlet difabel menyampaikan aspirasinya ke DPRD Bantul terkait dengan tuntutan kesetaraan hak dalam pemberian bonus tiap pertandingan olahraga. Saat ini mereka merasa didiskriminasi karena nilai nominal bonus atlet difabel berbeda dengan atlet nondifabel.
Advertisement
Contohnya atlet nondifabel dalam ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY 2022 lalu mendapatkan bonus sebesar Rp15 juta untuk peraih medali emas, Rp7,5 juta untuk medali perak, dan Rp2,5 juta untuk medali perunggu.
BACA JUGA: Datangi Gedung Dewan, Atlet Difabel Tuntut Kesetaraan Hak
Sementara bonus atlet difabel dalam Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) 2022 hanya mendapatkan bonus Rp6 juta untuk medali emas, Rp3,5 juta untuk medali perak, Rp1,5 juta untuk perunggu, serta Rp500.000 untuk atlet Peparda yang tidak meraih medali. Padahal dalam ajang Peparda DIY, Bantul meraih juara umum bahkan sudah tiga kali berturut-turut juara umum.
Hanung Raharjo mengatakan para atlet di bawah naungan NPC maupun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bantul sama-sama mengharumkan nama Bantul sehingga hak-hak para atlet juga semestinya bisa disamakan. Menurutnya tuntutan atlet difabel merupakan hal yang rasional dan logis.
“Ketika mereka mengharumkan nama Kabupaten Bantul ini juga hasil dari berjuang berlatih maksimal, dengan keterbatasan harus fight dengan atlet yang lain, saya kira ini patut kami perjuangkan,” katanya di DPRD Bantul, Kamis (16/3/2023)
Oleh karena itu, untuk merespons aspirasi para atlet pihaknya akan berkomunikasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan mencoba menindaklanjuti di dalam fungsi anggaran DPRD.
Menurutnya ketika memang anggaran nanti mampu dan bisa dperjuangkan akan dimaksimalkan untuk bonus atlet difabel. Namun demikian, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga meminta masyarakat memahami keadaan posisi anggaran. “Ketika belum bisa dapat atau belum bisa maksimal, solusinya apa nanti kita carikan. Tapi diupayakan tahun ini, sejauh mana, itu perjuangan kita bersama teman-teman di DPRD,” tandasnya.
Koordinator Aksi yang juga atlet difabel tenis meja, Asep Kurniawan mengatakan dalam sepanjang sejarah Peparda DIY, NPC Bantul belum terkalahkan. NPC Bantul telah memberikan nama baik kepada Kabupaten Bantul. “Namun, dalam apresiasi pemerintah Kabupaten Bantul belum tercermin kesetaraan yang diberikan kepada atlet difabel. Hal ini terlihat dari diskriminasi dan pembedaan dalam hal pemberian bonus,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Solo-Jogja Minggu 24 November 2024: Berangkat dari Palur Jebres, Stasiun Balapan dan Purwosari
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Minggu 24 November 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Minggu 24 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Minggu 24 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal SIM Keliling Sleman Pekan Terakhir Bulan November 2024
Advertisement
Advertisement