Advertisement

Pawai Ogoh-Ogoh di Pura Banguntapan Meriahkan Perayaan Nyepi Tahun Ini

Yosef Leon
Rabu, 22 Maret 2023 - 17:37 WIB
Arief Junianto
Pawai Ogoh-Ogoh di Pura Banguntapan Meriahkan Perayaan Nyepi Tahun Ini Suasana arak-arakan ogoh-ogoh dalam rangkaian peringatan Nyepi Tahun Baru Saka 1945 (2023) di Pura Jagadnatha Banguntapan, Bantul, Selasa (21/3/2023) malam. - Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Umat Hindu di wilayah Jogja menggelar upacara pengerupukan dan pengarakan ogoh-ogoh sebagai rangkaian perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1945 (2023 M) di Pura Jagadnatha Banguntapan, Bantul, Selasa (21/3/2023) malam. Dalam acara itu, terdapat empat ogoh-ogoh diarak di sekitaran pura setelah dipersembahkan lewat upacara pengerupukan. 

Sekretaris PHDI DIY Wayan Ordiyasa Puji mengatakan, rangkaian peringatan Nyepi dimulai dengan upacara Melasti di Pantai Parangkusomo kemudian dilanjutkan dengan perayaan Tawur Agung Kesanga dan upacara pengerupukan dan pengarakan ogoh-ogoh di masing-masing pura yang ada di Jogja. "Tujuannya untuk membersihkan atau menetralkan kembali aura negatif selama setahun terakhir, maka perlu meminta perlindungan agar dijatuhi dar roh jahat," katanya. 

Advertisement

Keempat ogoh-ogoh yang diarak itu salah satunya yakni bhuta kala yang merupakan perlambangan dari aura negatif dan kejahatan dengan rupa besar dan mata melotot. Sebelum diarak, ogoh-ogoh terlebih dulu dipersembahkan lalu secara simbolis diarak keliling Pura Jagadnatha dan kemudian dibakar. 

"Aura negatif itu kami simbolkan dengan ogoh-ogoh dan setelah dipersembahkan, diarak kemudian dibakar agar hal-hal negatif itu pergi dan tidak mengganggu perayaan Nyepi," kata dia. 

BACA JUGA: Umat Hindu Rayakan Nyepi Tahun Baru Saka 1945, Ini Pesan Menag Yaqut

Ketua Panitia Nyepi DIY Tahun Saka 1945 (2023), Wayan T. Artama menyebut Nyepi tahun ini menjadi sangat istimewa bagi umat Hindu karena bertepatan dengan kondisi kenormalan baru setelah dua tahun mengalami pandemi Covid-19. 

"Jika pada saat Nyepi umat Hindu lebih banyak melakukan kontemplasi diri, mulatsarira, mengasah budi sebagai upaya pembersihan diri dan juga alam semesta, maka Perayaan Nyepi kali ini menjadi begitu istimewa karena berbagai kegiatan dapat dilaksanakan secara luring dan virtual tanpa mengurangi makna dan arti penyepian itu sendiri," kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement