Advertisement
Proyek Padat Karya Percepat Pemulihan Ekonomi di Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Wakil Bupati Bantul Joko Budi Purnomo mengatakan bawa program padat karya infrastruktur merupakan salah satu program unggulan untuk mempercepat pemulian ekonomi pascapandemi Coid-19 dan menekan angka kemiskinan di Kabupaten Bantul.
“Padat karya ini adalah pemberdayaan, memberdayakan masyarakat Bantul terutama yang masuk dalam kategori miskin untuk bisa diikutkan di dalam kegiatan padat karya. Disisi lain padat karya ini punya satu unggulan, yaitu titik yang dikerjakan sesuai yang diusulkan oleh masyarakat dan dikerjakan secara swakelola,” kata Joko, Selasa (21/3/2023).
Advertisement
Total padat karya tahun ini ada 355 titik yang terdiri dari 153 titik dari APBD Bantul, dan sisanya berasal dari BKK APBD DIY. Masing-masing nilai ada yang Rp100 juta dan Rp200 juta. Joko mengatakan sasaran program padat karya adala warga miskin karena yang mengerakan akan mendapatkan upah. Masing-masing untuk anggota kelompok Rp70.000 per hari, tukang Rp80.000 dan ketua kelompok Rp90.000. Pembayaran atau upah pekerja padat karya akan diberikan setelah proyek padat karya selesai dikerjakan.
Dengan demikian program padat karya ini dapat tepat sasaran. Selain itu hasil pembangunan infrastrukturnya memiliki kualitas yang baik. Menurutnya, infrastruktur yang dibuat oleh masyarakat secara langsung akan jauh lebih baik kualitasnya karena didasari dengan rasa memiliki yang kuat.
“Harapan kita, program ini membawa manfaat untuk kepentingan pembangunan sekaligus kesejahteraan masyarakat Bantul,” uarnya.
Karena itu pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Pemda DIY yang telah memberikan anggaran untuk padat karya melalui skema Bantuan Keuangan Khusus (BKK) APBD DIY. Selain itu dari Pemkab Bantul pun juga telah menganggarkan melalui APBD kabupaten.
Sementara itu, Lurah Poncosari, Supriyanto mengatakan total ada sembilan titik yang menjadi sasaran program padat karya tahun ini di wilayahnya. Ia tidak menampik bawa program padat karya merupakan salah satu program yang dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat baik dari sisi infrastruktur maupun pemberdayaannya melalui pengasilan harian meski dalam angka pendek
“Program padat karya memang banyak memberikan dampak positif kepada masyarakat secara langsung,” katanya.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Bantul, Rumiyati berharap program padat karya ini dapat menciptakan perluasan kesempatan kerja. Apalagi program ini melibatkan masyarakat sekitar sebagai pekerjanya
Ia mengatakan bahwa sebagian besar pengerjaan dalam padat karya ini adalah corblok jalan, saluran irigasi tersier, bangket jalan, atau drainase, serta bangunan yang bisa berdampak ekonomi bagi masyarakat.
“Padat karya itu prinsipnya adalah dari masyarakat, untuk untuk masyarakat, dan oleh masyarakat. Proposal dari mereka, penggunanya juga masyarakat, begitupun dengan pengerjaannya,” tandasnya. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kelola Makan Bergizi Gratis, Badan Gizi Nasional Keluhkan Kekurangan SDM
Advertisement
Kedai Fransis Pizza: Dibuka Singkat, Bisa Menikmati Pizza di Teras Rumah
Advertisement
Berita Populer
- Pemanfaatan Dana Desa di Gunungkidul Disebut Berjalan Baik
- Korban Gagal Bayar Koperasi Bentuk Forum Perwakilan Nasabah
- Ini Jadwal SIM Keliling Sleman di Bulan Januari 2025
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Rabu 22 Januari 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Rabu 22 Januari 2025
Advertisement
Advertisement