Advertisement
Wisata Gunungkidul Bakal Sepi saat Ramadan, Pemkab: Itu Sudah Biasa

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul memprediksi ada penurunan kunjungan wisata pada saat awal puasa. Penurunan itu diperkirakan mencapai 90% jika dibandingkan dengan kondisi biasa.
Kepala Dispar Gunungkidul, Muhammad Arif Aldian mengatakan penurunan tingkat kunjungan di awal Ramadhan merupakan hal yang biasa dan terjadi setiap tahunnya. Terlebih lagi aktivitas di masyarakat juga banyak berkurang pada saat siang hari.
Menurut dia, adanya penurunan tersebut bukan menjadi masalah dan tak perlu dirisaukan. Pasalnya, keadaan tersebut hanya berlangsung sementara dan minggu jelang perayaan Hari Raya Idulfitri grafiknya akan menunjukkan peningkatan. “Memang trennya seperti itu setiap tahunnya. Awal puasa sepi, nanti jelang Lebaran akan kembali meningkat,” kata Aldian kepada wartawan, Kamis (23/3/2023).
Disinggung mengenai prosentase penurunan, ia mengakui penurunan kunjungan sangat signifikan pada saat puasa. Aldian mencontohkan, pada saat libur akhir pekan di waktu normal, maka kunjungan bisa mencapai kisaran 5.000an pengunjung setiap harinya. Namun, pada saat puasa hanya di kisaran 500 orang per hari. “Memang ada penurunan yang tajam dibandingkan dengan kunjungan hari biasa,” katanya.
BACA JUGA: Revitalisasi Bendungan Beton Ponjong Gunungkidul Butuh Rp50 Miliar
Menurut dia, adanya penurunan kunjunan sebenarnya sudah terjadi sejak awal Februari lalu dan terjadi hingga Maret. Hal ini tak lepas kegiatan kepariwisataan memasuki masa low season dikarenakan tidak adanya aktivitas liburan sekolah sehingga berpengaruh terhadap tingkat kunjungan.
Meski demikian, Aldian meminta kepada pelaku usaha pariwisata tidak khawatir karena kondisi ini. “Memang pemasukan sepi, tapi pelaku wisata bisa mengantisipasi dengan memanfaatkan tabungan yang dimiliki. Kami yakin, saat Lebaran kunjungan meingkat dan bisa mendapatkan tambahan penghasilan sebagai pengganti pada saat masa sepi,” katanya.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa wilayah II Pantai Baron, Marjono mengatakan, meski kunjungan wisata sedang sepi tak lantas mengurangi tugas didalam pengawasan di kawasan pantai. Menurut dia, upaya pengawasan terus dilakukan dan siap memberikan bantuan pada saat terjadi suatu musibah di kawasan pantai. “Tetap ada petugas jaga yang disiagakan. Pada saat ada wisatawan yang bermain di area berbahaya akan langsung diperingatkan,” katanya.
Marjono berharap kepada pengunjung untuk tidak bermain di area yang berbahaya sehingga risiko kecelakaan dapat dikurangi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pengin Nikmati Air Terjun Swiss dan Kebun Tulip ala Belanda, Objek Wisata Ini Cocok untuk Anda
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement