Advertisement
Mahasiswanya Ditemukan Meninggal karena TBC di Indekos, UMY Lakukan Skrining

Advertisement
Harianogja.com, BANTUL—Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tengah melakukan skrining terhadap mahasiswa dan dosen yang berkontak erat dengan mahasiswa berinisial UA, 21, yang ditemukan meninggal dunia di indekos (kost) di wilayah kalurahan Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Bantul.
UA yang merupakan warga Demak, Jawa Tengah itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di indekosnya pada Jumat (24/3/2023) lalu. Di kamar indekos UA ditemukan obat antibiotik, pengencer dahak, penurun panas dan anti radang dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping. UA diduga menderita penyakit TBC.
Advertisement
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMY, Faris Al-Fadhat, menjelaskan sejak Senin, 13 Februari 2023 UA sudah mengajukan izin sakit kepada dosennya beserta surat keterangan sakit dari klinik setempat. Dua minggu setelahnya, UA menghubungi Dosen Pembimbing Akademik (DPA) menerangkan bahwa kondisi kesehatannya yang semakin menurun dan DPA nya pun meminta UA untuk kembali melakukan cek kesehatan.
Hingga akhirnya pihak kampus mengetahui dari kepolisian UA sudah meninggal dunia pada Jumat pekan lalu di indekos. Saat ditemukan UA diduga sudah meninggal dunia sejak 5-7 hari sebelumnya karena sudah menimbulkan bau tidak sedap.
Faris mengatakan berdasarkan riwayat pengobatan dan informasi rumah sakit, UA diduga meninggal akibat sakit TBC. Pihak kampus menyampaikan bela sungkawa atas nama segenap civitas akademika UMY.
Ia mengatakan, pihak UMY terus berkomunikasi secara intensif dengan pihak kepolisian yang menangani langsung kasus ini. “Setelah terkonfirmasi meninggal, kami langsung menghubungi pihak keluarga almarhum UA. Kami ikut mengantarkan jenazah almarhum ke rumah duka di Demak, sekaligus memberikan santunan kematian,” katanya kepada wartawan, Selasa (28/3/2023).
Lebih lanjut Faris mengatakan UMY sudah menyiapkan langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Menurutnya, berdasarkan gejala-gejala yang dialami oleh UA, dan mengingat akan ada kemungkinan penularan, UMY pun melakukan skrining TBC kepada seluruh dosen, staf dan mahasiswa.
“Keseluruhan data hasil sskrining ini akan terintegrasi dengan data di Dinas Kesehatan Provinsi DIY,” ujarnya. Namun yang lebih utama, kata dia, adalah melakukan tracing kepada mahasiswa yang pernah kontak erat dengan almarhum.
Dari Hasil tracing yang dilakukan kampus, terdapat 16 mahasiswa yang sempat melakukan kontak langsung dengan almarhum UA. “Seluruhnya sudah selesai diidentifikasi, dan sudah diminta untuk beristirahat di rumah sambil kami pantau kondisi kesehatan mereka hingga dua minggu ke depan,” imbuhnya.
BACA JUGA: Daya Tampung Jalur SNBP 2023 Tidak Terpenuhi 100 Persen, Ini Penyebabnya
Ia menekankan bahwa sejauh ini tidak ada gejala apapun yang dialami oleh 16 mahasiswa tersebut. Faris pun menyampaikan bahwa setelah dua minggu pemantauan dan tidak ditemukan gejala apapun, mereka dapat kembali mengikuti perkuliahan secara normal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pesawat Boeing 737 Japan Airlines Alami Gangguan Tekanan Udara, Mendadak Turun dari Ketinggian 26.000 Kaki
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Pendidikan dan Industri Ramah Lingkungan, KA Bandara Raih Penghargaan
- Pemkab Bantul Gelontorkan Rp1 Miliar untuk Perkuat Koperasi Desa Merah Putih
- Penataan Lempuyangan, Juru Bicara Warga Satu Rumah Sengketa Minta PT KAI Daop 6 Kantongi Surat Eksekusi
- Ubur-Ubur Mulai Jarang Terlihat di Pantai Gunungkidul, Pengunjung Tetap Diminta Waspada
- Jumlah Anak Tidak Sekolah Usia SMA di Kulonprogo Mencapai 329, Ini yang Akan Dilakukan Balai Dikmen
Advertisement
Advertisement