Advertisement
Pariwisata Bantul Harus Terus Berbenah
Advertisement
BANTUL—Pariwisata merupakan sala satu sektor unggulan dalam pembangunan di Bantul karena menjadi sala satu penyumbang produk domestik regional bruto (PDRB) tertinggi di Bantul. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul berharap dunia pariwisata dapat menyejaterakan masyarakat.
Agar pariwisata dapat menyejahterakan masyarakat, dibutukan kesiapan dari semua destinasi wisata di Bumi Projotamansari. Pendataan, perbaikan sarana dan prasarana penunjang wisata, peningkatan SDM pelaku wisata, hingga promosi, sangat dibutuhkan.
Advertisement
Pendapat itu disampaikan oleh anggota Komisi B DPRD Bantul yang membidangi pariwisata, Edy Prabowo. “Yang perlu dilakukan sektor pariwisata pasca-pandemi ini adalah pendataan objek wisata karena selama pandemi banyak objek wisata yang tidak beroperasi atau bahkan ada yang tutup,” katanya, Rabu (29/3/2023).
Edy mengatakan pendataan destinasi wisata penting dilakukan, terutama di destinasi wisata yang dikelola oleh masyarakat atau kelompok sadar wisata (pokdarwis). Sebab, berdasarkan informasi yang ia dapat, dari sekitar 260 destinasi wisata, belum semuanya beroperasi. Ada yang masih ‘tidur’, ada yang aktivitasnya hanya di akhir pekan.
Setelah didata, kata dia, selanjutnya dicek sarana dan prasarana pendukung pariwisata dan objek wisata. Tidak menutup kemungkinan selama dua tahun terakhir banyak sarana dan prasarana pendukung pariwisata yang rusak akibat tidak pernah digunakan karena vakum. Selain itu, musim hujan membuat sarana pendukung pariwisata rawan rusak, terutama spot-spot swafoto di objek wisata alam dengan ruang terbuka.
Politikus Partai Demokrat ini juga meminta Dinas Pariwisata Bantul meningkatkan sumber daya manusia (SDM) atau pelaku wisata melalui pendidikan atau sekolah kepariwisataan yang didukung melalui anggaran Dinas Pariwisata Bantul sehingga pengelola atau pelaku wisata tersertiikasi dalam mengelola wisata.
Setelah itu dilakukan, tahap selanjutnya adalah promosi. “Ketika destinasi wisata sudah siap menerima wisatawan tahap selanjutnya adalah promosi baik secara online maupun offline,” ujarnya.
Edy mengatakan keberhasilan wisata tidak hanya dapat mendatangkan wisatawan, namun bagimana objek wisata itu memberikan dampak domino terhadap warga sekitar destinasi wisatawa. “Wisata tidak hanya mengejar pendapatan asli daerah atau PAD, namun bagaimana dapat mensejahterakan masyarakat.” ucapnya.
Karena itu, yang terpenting adalah bagaimana membuat wisatawan merasa nyaman dan ingin kembali lagi ke destinasi wisata di Bantul sehingga wisatawan banyak mengeluarkan uangnya di Bantul. Maka, jangan hanya mengandalkan spot swafoto namun bagaimana pengelola wisata bisa membuat paket-paket wisata menarik, misalnya melibatkan langsung wisatawan terkait tata cara membuat batik di destinasi wisata batik atau tata cara membuat keris yang itu tidak ditemukan di daerah lain.
“Wisata seperti ini saya kirang penting dipromosikan kepada wisatawan,” katanya
Edy menambakan sektor wisata sejauh ini masih menjadi andalan dalam pembangunan di Bantul. Hal itu bisa dilihat jalan-jalan di Bantul baik Jalan Parangtritis, Jalan Imogiri barat dan timur, serta Jalan Bantul selalu ramai setiap akhir pekan. Pendapatan daerah dari sektor wisata juga cukup menjanjikan bisa sampai Rp32 miliar dalam setahun. Angka itu baru dari retribusi, belum lagi perputaran uang dari wisatawan di lokasi objek wisata sehingga dapat menguntungkan bagi para pelaku UMKM Bantul.
Edy merupakan pelaku wisata langsung. Sebelum menjadi anggota Dewan yang kini ditugaskan di Komisi B, Edy sudah sudah lama menjadi pemandu wisata hingga memiliki usaha jasa tour and travel dengan sasaran wisatawan asing. “Kebetulan saya berangkat dari pariwisata backound pariwisata dan saya di DPRD ditempatkan di Komisi B membidangi pariwisata,” ucapnya
Pria kelahiran Jogja 24 Februari 1972 itu baru bergelut di dunia politik sejak 2008 lalu dengan Partai Demokrat dan terpilih menjadi anggota Dewan pada 2009-2014. Periode selanjutnya sempat kandas dalam pencalonan dan kembali terpilih di 2019 dari partai yang sama di Dapil 2. Lulusan sarjana Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) ini kemudian minta ditempatkan di Komisi B yang sesuai dengan bidangnya, yakni Pariwisata. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Pelajari Putusan MK Terkait Penghapusan Abbang Batas Minimal Pengusungan Capres
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru Bus Damri Kamis 2 Januari 2025 dari Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul
- Kasus Tanah Kas Desa Gunungkidul: Tak Hanya Diberhentikan, Lurah Sampang Juga Kehilangan Hak Tanah Pelungguh
- Timbulan Sampah di Sleman Naik 10 Persen Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025
- Jadwal Terbaru Bus Damri Kamis 2 Januari 2025 dari Titik Nol Kilometer Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis
- Update Bursa Transfer, Dirut PSS Gusti Randa: Dua Pemain Asing Sudah Tiba di Sleman
Advertisement
Advertisement