Mulai Pekan Depan, Absensi ASN Bantul Tak Lagi Kudu di Kantor
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul terus melakukan perubahan untuk menuju birokrasi yang lincah dan cepat sesuai tuntutan zaman. Kali ini Pemkab Bantul akan menerapkan absensi mobile melalui aplikasi e-presensi. Dengan aplikasi tersebut, para aparatur sipil negara (ASN) bisa bekerja di mana saja tanpa harus ke kantor.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bantul, Isa Budi Hartomo mengatakan selama ini absensi ASN di kantor dengan fingerprint atau sidik jari. Namun yang absen melalui sidik jari tidak sampai 100%.
Advertisement
Selain itu absensi sidik jari hanya sekedar absen, selanjutnya tidak diketahui apa yang dikerjakan ASN tersebut. “Dengan e-presensi wajib swafoto dan melampirkan tugas yang sedang dikerjakan, jadi ada dokumen keterangannya” katanya, Jumat (31/3/2023).
Dia menjelaskan ada dua kategori dalam absensi digital tersebut, yakni radius sekitar 100 meter dari kantor. Dengan radius tersebut, ASN yang dinyatakan berada di kantor. Lebih dari radius tersebut, maka absensi digital bisa menggunakan pilihan kedua, yakni tugas di luar kantor.
Sama dengan yang pertama, absensi kedua juga harus menampilkan swafoto, kemudian melampirkan keterangan tugas dinas di luar kantor. Menurutnya, ASN boleh kerja dari luar kantor selama ada penugasan dari atasan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) namun tetap dapat mengisi absensi melalui e-presensi.
BACA JUGA: Puluhan PNS Sleman Naik Pangkat saat Ramadan Ini
Isa mengaku sudah menyosialisasikan penggunaan e-presensi tersebut kepada semua ASN dan akan diujicobakan mulai 3 April mendatang. “Trial dari 3 April sampai 30 Juni. Agustus mulai diterapkan,” ujarnya.
Lebi lanjut mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) ini mengatakan penggunaan absensi digital sebagai tuntutan zaman yang serba digital. Terlebih Pemkab Bantul sudah meraih capaian nilai indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) kategori tertingi dalam ajang Digital Government Award-SPBE Summit 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemepan-RB).
Selain digitalisasi, dalam menuju birokrasi yang lincah dan cepat, Isa menyebut Pemkab Bantul sudah menerapkan beberapa hal, yakni mengahapus jabatan kepala seksi di sejumlah OPD untuk menyederhanakan struktur birokrasi. Kemudian membebaskan pakaian ASN khusus untuk tiap hari Jumat, dan membebaskan motif batik yang dikenakan tiap hari Kamis.
Tidak ada lagi sekat tempat duduk kepala seksi sampai kepala bidang, bahkan semua ASN boleh memilih kursi duduk dan komputer untuk bekerja di kantor masing-masing. Kemudian membolehkan ASN kerja di luar kantor, bahkan di kafe selama ada penugasan dari pimpinan.
“Saat ini yang diminta dari ASN adalah hasil kinerja. Kami [pemerintah] tidak mau bagaimana cara bekerja ASN, yang penting hasilnya ada. Ini juga nanti yang menentukan tambahan penghasilan pegawai,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- 20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
Advertisement
Advertisement