Advertisement
4 Posko Mudik di Sleman dan Strategi Pengalihan Arus Disiapkan

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Perhubungan Sleman menyiapkan sejumlah posko pengamanan menjelang Lebaran. Selain posko, sejumlah strategi juga disiapkan untuk mengatur lalu lintas pada Lebaran nanti.
Kepala Dinas Perhubungan Sleman, Arip Pramana menerangkan ada empat posko yang bakal didirikan pada Lebaran tahun ini. Empat posko tersebut terdiri dari dua posko pengamanan dan dua posko pelayanan yang tersebar di beberapa titik di Sleman.
Advertisement
"Pos Pam [pengamanan] kita gabung dengan kepolisian nanti di Tempel dan di Prambanan. Kemudian juga ada pos pelayanan di Amplaz [Ambarrukmo Plaza] dan di Kaliurang. Itu sementara yang nanti kita bergabung dengan kepolisian," jelasnya dikutip pada Rabu (12/4/2023).
Puluhan personel diterjunkan Dishub untuk bersiaga di masing-masing pos tadi. "Dari Dishub sendiri ada 75 personil yang bertugas," tuturnya.
Posko ini akan aktif kurang lebih dua pekan, mulai sepekan sebelum lebaran hingga sepekan pasca hari raya. "Dari tanggal 15 April sampai tanggal 30 April. Mulai Sabtu besok," tambahnya.
Baca juga: Sambo Divonis Mati, Ini Video Putusan Hukumnya
Selain berjaga di empat pos, layanan hotline Dishub Sleman juga tetap aktif selama lebaran. Para pemudik bisa menghubungi Dishub Sleman melalui sejumlah kontak untuk melaporkan kendala seputar mudik yang masih jadi kewenangan Dishub.
"Ada nomornya. Aktif, baik lewat Lapor Sleman bisa, lewat medsosnya Dinas Perhubungan bisa. Dinas Perhubungan kan ada instagram, bisa lewat situ dan lewat WA," ujarnya
Sejumlah petugas akan berjaga memantau layanan hotline ini. "Karena kita juga walaupun kebanyakan ASN pada cuti bersama kita tetap bekerja. Tetap masuk, baik itu yang PJU maupun teman-teman yang bertugas di pemantauan lalu lintas," ungkapnya.
Terkait pengalihan arus, Arip menjelaskan skema ini bersifat opsional. Di Kaliurang misalnya, bila lalu lintas padat, pengendara yang naik akan tetap diarahkan melalui Jln. Kaliurang sedangkan pengendara yang turun akan dilewatkan Jln. Boyong. Skema ini sifatnya opsional.
Pemasangan forbidden juga jadi langkah opsional yang akan diambil nantinya untuk merekayasa arus. "Utamanya nanti di Jln. Solo opsional, umpamanya seperti di simpang proliman nanti tergantung lalu lintasnya. Kalau memang dirasa penuh ya kemungkinan nanti dilakukan penutupan dan lain sebagainya," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kapolri Jenderal Sigit Pamer Hasil Panen Raya Jagung 2,5 Juta Ton di HUT Bhayangkara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Volume Sampah Plastik di Sleman Capai 222 Ton Per Hari
- Teringat Dendam Saat Pesta Miras, Pria di Kulonprogo Menombak Temannya Sendiri
- Kisah Panti Wreda Bagian 1: Lansia yang Pilih Tak Menikah Seumur Hidup
- 52 Anak di Sleman Lolos Seleksi Sekolah Rakyat
- Jembatan Pandansimo Baru, Menanti Uji Kelayakan sebelum Resmi Dibuka
Advertisement
Advertisement