Ekafarm, Tularkan Pangan Sehat, Bisnis yang Bermanfaat
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Ide berbisnis terkadang muncul tanpa dinyana. Berawal dari kebiasaan, ditambah dengan visi yang jelas serta kemauan yang besar, bisnis bisa berjalan meski tak selalu lancar. Itulah yang dialami Desi Rachmawati lewat jenamanya, Ekafarm.
Advertisement
Meniti karier sebagai karyawan swasta, kini Desi Rachmawati mampu berdiri di atas kaki sendiri sebagai owner dan founder @ekafarm.official, sebuah perusahaan yang bergerak pada pengelolaan hasil pertanian, khususnya beras organik. Usahanya terus berkembang dengan mitra Bank BPD DIY Syariah.
Bisnis ini ia mulai dengan ketidaksengajaan. Pada 2011 lalu, dia mulai mengonsumsi beras organik. Dia merasa beras ini beda dengan beras lain, beras organik tidak cepat basi dan baik untuk kesehatan.
Di saat yang sama, ketika itu, dia memutuskan resign dari pekerjaan lama. Ketika itu, kata dia, sama sekali belum tebersit untuk usaha apa.
Namun, ketika getol mengonsumsi beras organik, dia sempat menemui kendala sulitnya mendapatkan pasokan.
Di tempat kerja lamanya, dia fokus pada kesehatan di mana banyak penyakit yang muncul berawal dari makanan yang dikonsumsi.
Dari situ dia berpikir untuk memulai usaha jualan beras organik. Mulanya dia jual beras-beras organik kepada ibu-ibu PKK.
Dengan selisih harga yang lumayan tinggi jika dibandingkan dengan beras biasa, sebagian orang masih lebih memilih beras biasa ketimbang beras organik.
Alhasil bisnis jualan berasnya tidak maksimal. “Selisih [harga] bisa Rp5.000 sampai Rp10.000 per 5 kg. Nah saya rasa kok stagnan bisnis saya. Saya harus merambah lebih luas masyarakat yang banyak mengonsumsi beras organik. Paling tidak mereka sudah teredukasi tentang makanan sehat. Akhirnya cari market salah satunya di Jakarta,” ucapnya, Sabtu (15/4).
Setelah itu dia mengembangkan branding dan masuk ke bisnis digital. Setelah merasa kewalahan, akhirnya sang suami pun ikut resign pada 2014 dan bergabung menjalankan usaha ini.
Mulanya Desi hanya punya satu karyawan, kini berkembang menjadi 22 karyawan. “Berawal dari konsumsi pribadi pada 2011. Saya mulai bisnisnya 2013 dan ketemu dengan petani yang menanam beras organik dan enak. Suplainya dari Jawa Tengah, tepatnya dari Magelang, Wonogiri, Karanganyar, Boyolali dan banyak lainnya,” kata dia.
Pasar beras organik menurutnya sudah teredukasi dengan baik terkait makanan sehat. Sehingga kini produknya tidak hanya beras, namun juga produk lain. Juga akan dikembangkan ke bisnis perikanan. “Ke depan akan terus berkembang, tahun ini akan ada 14 produk baru kami launching.”
Dana Cepat
Latar belakang pendidikan sebagai sarjana keuangan akuntansi, membuat Desi banyak belajar mengelola keuangan bisnis dan mulai suka berinvestasi emas. Di dalam bisnis beras, kadang-kadang ada proyek jangka pendek di luar penjualan reguler.
Sehingga perlu dana cepat yang tidak perlu pengajuan kredit dan lainnya. Sehingga dia mulai gadaikan aset ke Bank BPD DIY Syariah. Setelah itu dia mendapatkan tawaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mengembangkan bisnis pabrik berasnya.
“Alhamdulillah setelah disurvei, kami dibantu pembiayaan pembangunan pabrik dengan dukungan Bank BPD Syariah, alhamdulillah sekali,” ucapnya.
Dia senang bisa bermitra dengan Bank BPD DIY Syariah karena akses KUR yang diberikan marginnya cukup kompetitif. Dibandingkan bank swasta lain. Selain itu ia juga lebih senang melakukan akad secara syariah.
“Saya suka dan saya pilih Bank BPD DIY Syariah sekarang sedang proses pembangunan pabrik tambahan. Nantinya pabrik lama akan full kantor.” lanjutnya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ini Lima Nama Pimpinan KPK Periode 2024-2029 yang Ditetapkan DPR
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kebijakan Opsen Diterapkan, PAD Sleman dari Pajak Kendaraan Diprediksi Tembus Rp200 Miliar di 2025
- Tiga Desa Wisata di Bantul Bersaing Raih Penghargaan Desa Wisata Berkelanjutan 2024
- Persiapan Logistik Pilkada Jogja Disebut Hampir 100 Persen, Mulai Didistribusikan 26 November
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan Lebat Disertai Petir Sore Ini di Jogja
- Tak Ada Outlet Miras Beroperasi Lagi Usai Ditutup, Satpol PP Jogja Antisipasi Peredaran Miras Online
Advertisement
Advertisement