Advertisement
BPBD Kulonprogo Petakan Ruas Jalan Rawan Bencana

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo petakan beberapa ruas jalan yang rawan terhadap bencana alam.
Komandan TRC BPBD Kulonprogo, Sunardi mengatakan terdapat beberapa ruas jalan rawan bencana berdasarkan laporan dari masyarakat di Kulonprogo.
Advertisement
“Kalau kategori bencana yang menimbulkan kerusakan [pada jalan] yang penah menjadi situasi tanggap darurat itu salah satunya ada di Jalan Nasional di Wilayah Kalurahan Kaligintung dan Kalidengen, Kapanewon Temon. Jalan yang ada di dua kalurahan itu yang berada di bawah jembatan kereta bandara selalu tergenang banjir dan tertutup aliran, namun sampai saat ini belum ada penanganan,” kata Sunardi dihubungi pada Senin (24/4/2023).
Sunardi menambahkan bahwa apabila hujan turun dengan intensitas yang tinggi dan lama, maka ruas jalan tersebut dapat dipastikan tergenang air. Selain jalan nasional, dia juga memetakan jalan kabupaten yang rawan bencana.
Baca juga: Catat! Ini Aturan Lembur Kerja di Hari Libur Idulfitri 2023
Jalan kabupaten yang mengalami penurunan tebing ada di Jalan Tumpak Kalurahan Giripurwo, Girimulyo. Kata Sunardi, penurunan tebing tersebut terjadi pada jarak 10 meter dengan di kedua sisi tebing terjadi keretakan.
“Kondisi itu perlu perencanaan yang matang untuk membangunnya, karena ketinggian tebing tersebut lebih dari 50 meter. Dengan demikian konstruksi talut harus benar-benar memadai,” katanya.
Dia menerangkan bahwa ada juga jalan yang pernah hampir putus setelah terkena longsoran tebing. Jalan yang dimaksud Sunardi berada di Kalurahan Jatimulyo, Girimulyo. Kendati material longsor sudah dievakuasi, namun ruas jalan tersebut belum dapat diatasi dengan baik terkait pembangunan fisik.
“Ada juga sisi tebing yang rusak di Kapanewon Samigaluh. Persisnya ada di sebelah Balai Desa Banjarsari. Jadi itu talutnya longsor. Nah, penanganan-penanganan yang sudah dilakukan adalah kami sudah memberi rambu peringatan untuk berhati-hati,” ucapnya.
Kemudian, Dusun Plampang II, Kalurahan Kalirejo, Kokap juga pernah menjadi titik terdampak longsor dan banjir. Tegas Sunardi, tanah yang ada di sana labil.
“Sekarang kami masih menunggu waktu untuk perencanaan [penanganan]. Nah, itu tadi bencana yang terlapor dan pernah kami tangani kedaruratannya seperti pengerukan atau penutupan atau bahkan saat ini masih dikategorikan berbahaya untuk dilewati,” lanjutnya.
Masih Bisa Dilewati
Kendati rawan bencana, Sunardi menegaskan jalan-jalan tersebut dapat dilewati oleh kendaraan. Hanya saja khusus untuk kendaraan roda enam dengan beban yang dibawa akan memiliki kemungkinan untuk memperparah kondisi.
“Kalau ada kendaraan berat malah bisa memperburuk kendaraan seperti di Plampang II Kokap atau Tumpak Girimulyo itu kalau ada roda enam dengan muatan kayu banyak yang bahaya. Kendaraan berat sebaiknya hindari Jalan Tumpak,” pungkasnya.
Lebih jauh, Sunardi mengatakan bahwa apabila para pemudik akan kembali ke perantauan dengan menggunakan roda dua atau empat, ruas-ruas jalan yang telah BPBD petakan tersebut tergolong aman dilewati.
“Tergantung juga dengan kemampuan pengendara, kalau tidak mampu mengendalikan kendaraan, ketika di puncak, maka bisa terperosok,” terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pembangunan Sekolah Rakyat Ditargetkan Rampung Sebanyak 135 Lokasi pada 2026
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Jalan Alternatif Sleman-Gunungkidul Segmen B Segera Dimulai, Pagu Rp73 Miliar
- Luncurkan SPPG di Tridadi Sleman, Menko Muhaimin Ungkap Efek Berantai Bagi Masyarakat
- Produk UMKM Kota Jogja Diminati Peserta Munas VII APEKSI 2025
- Investasi di Sektor Utara Gunungkidul Bakal Digenjot
- Polisi Menangkap Tiga Pelaku Penganiayaan Ojol Pengantar Makanan di Pintu Masuk UGM
Advertisement