Advertisement
Hari Kedua Pencarian, Wisatawan yang Hilang di Parangtritis Belum Ditemukan
![Hari Kedua Pencarian, Wisatawan yang Hilang di Parangtritis Belum Ditemukan](https://img.harianjogja.com/posts/2023/04/27/1133456/pencarian-korban-tenggelam.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Petugas gabungan masih melakukan upaya pencarian terhadap Fida Auni, 14, wisatawan asal Subang, Jawa Barat yang dilaporkan hilang terseret ombak di Pantai Parangtritis pada Rabu (26/4/2023). Di hari kedua pencarian, tanda-tanda korban ditemukan masih nihil.
"Masih belum ditemukan. Sampai sekarang petugas gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban," kata Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Parangtritis Arief Nugraha, Kamis (27/4/2023).
Advertisement
Menurut Arief, kondisi angin dan gelombang laut yang cukup besar menyulitkan petugas untuk melakukan upaya pencarian terhadap korban. Pada hari kedua ini sebanyak 150 personel gabungan dari unsur SAR, Ditpolairud Polda DIY dan tim Basarnas diterjunkan ke lokasi untuk menemukan korban.
"Titik pencarian hari kedua masih sama hanya radius ditambah sejauh 2 km ke barat, timur dan selatan. Kalau kemarin hanya 1 km," ujarnya.
Baca juga: PPP Dukung Ganjar, PKS Ajak Partai Lain Gabung ke Anies
Sementara Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengimbau agar para wisatawan di destinasi wisata pantai tidak mandi di laut. Hal ini untuk menghindari potensi insiden kecelakaan laut (laka laut) di kawasan pantai.
Ia menjelaskan, banyak wisatawan yang mengujungi pantai di Bantul seperti Parangtritis, Samas, Pandansimo dan Pantai Baru selama libur Lebaran ini. Hanya saja berwisata harus pula diimbangi dengan kewaspadaan dari setiap pengunjung.
“Saya sampaikan kepada para wisatawan yang tengah berlibur di pantai supaya tidak mandi di laut, karena di Laut Selatan terdapat palung dan ombaknya besar,” kata Ihsan.
Menurutnya, kawasan pantai di Kabupaten Bantul menyimpan potensi ancaman bahaya bagi wisatawan berupa titik palung di sejumlah kawasan pesisir pantai. Wisatawan kerap tergoda. Awalnya hanya bermain di tepi pantai. Tak selang lama mulai bergeser ke sisi tengah.
“Paling berbahaya kalau airnya tenang. Arus balik bawah sangat deras, jadi memang dilarang untuk mandi di laut,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman dan Bantul, Jumat 26 Juli 2024, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement