Atasi Kasus Leptospirosis, Pemkab Kulonprogo Basmi Tikus Besar-besaran

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo sedang merencanakan pembasmian tikus secara besar-besaran di Kapanewon Nanggulan dan Girimulyo, Kulonprogo dalam waktu dekat. Pembasmian tikus untuk mengatasi angka kematian akibat leptospirosis.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Supomo mengatakan bahwa DPP akan melakukan gerakan pengendalian tikus (Gerdal) yang menjadi salah satu vektor leptospirosis.
Advertisement
“Tikus yang akan kami basmi itu khusus yang ada di persawahan. Gerdal tersebut akan melibatkan kelompok tani, Dinas Kesehatan Kulonprogo, pemerintah desa, dan pihak terkait. Saat ini baru perencanaan. Secepatnya akan kami lakukan,” kata Supomo ditemui di kantornya pada Jumat (5/5/2023).
Supomo menambahkan bahwa Gerdal tersebut merupakan tindak lanjut rapat koordinasi pencegahan penyakit leptospirosis yang ketika itu dilakukan oleh dua kapanewon tersebut di bawah koordinasi Dinas Kesehatan. Jelasnya, DPP akan mengajukan permohonan bantuan kepada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DIY untuk racun tikus tersebut.
Baca juga: Dekat dengan Jogja, Borobudur Highland Bakal Punya Lima Zona Wisata
“Itu nanti modelnya seperti flare. Tinggal disulut saja, lalu dimasukkan ke liang. Asap yang keluar yang akan membunuh tikus-tikus,” katanya.
Tegasnya bahwa titik yang menjadi sasaran pembasmian ada di Bulak Sawah Gede di Kapanewon Nanggulan dan di Bulak Wadas untuk Kapanewon Girimulyo. Selain itu, akan ada juga gerakan pengendalian gabungan antara Nanggulan dan Girimulyo di Bulak Tempel dan Pronosutan.
“Metode gerakan yang akan kami gunakan ada racun pernapasan atau emposan tikus, asap beracun. Nanti di liang-liang tikus yang ada di area persawahan kami masukkan a yang akan mengeluarkan asap. Itu cukup ampun membunuh tikus,” ucapnya.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo, Arief Musthofa menegaskan bahwa faktor risiko leptospirosis banyak ditemukan di sawah. Di Kulonprogo, penyebaran kasus mengelompok di dua kapanewon yaitu Nanggulan dan Girimulyo.
“Di Girimulyo ada sembilan kasus dan di Nanggulan ada enam kasus leptospirosis dari 36 kasus di Kulonprogo,” kata Arief dihubungi pada Sabtu (6/5/2023).
Di Kapanewon Girimulyo, kasus terpusat di Kalurahan Giripurwo. Sementara di Nanggulan, kasus terpusat di beberapa titik yang berbatasan dengan Girimulyo seperti Tanjungharjo dan Wijimulyo. Dari situ Dinas Kesehatan mengadakan rapat koordinasi Balai Penyuluh Pertanian (BPP) dan Dinas Pertanian.
“Cara pencegahan leptospirosis kepada manusia itu adalah dengan melakukan proteksi dengan Alat Pelindung Diri (APD) untuk petani. Karena kuman masuk lewat luka di tubuh. Defekasi tikus kan di air. Kalau air di sawah terkontaminasi bakteri, maka air tersebut jadi penular,” katanya.
Dengan membatasi jumlah tikus di sawah, maka potensi penularan leptospirosis dapat ditekan atau dihilangkan.
Klorinasi Air
Arief mengatakan Dinkes pernah melakukan klorinasi air guna mengurangi jumlah tikus di sawah. Hanya saja karena air di sawah mengalir, maka proses klorinasi menjadi sia-sia karena zat klorin tersebut terbawa arus air.
“Karena itulah kami mencoba reduksi jumlah tikus [dengan cara lain]. Kemarin ada juga usulan untuk menggunakan burung hantu dan ular sawah,” ucapnya.
Melalui Informasi dari BPP, Arief mengatakan bahwa satu ekor tikus dapat melahirkan enam anak dengan masa kandung 21 hari. Setelah dua hari beranak, maka tikus tersebut masih dapat kawin lagi.
“Kalau dalam empat bulan saja ada sepasang tikus yang lima kali beranak. Berarti ada 30 ekor tikus dalam empat bulan dari satu tikus yang beranak,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kominfo Diminta Berhati-hati Merumuskan Subsidi PNBP Operator
Advertisement

Unik, Taman Sains Ini Punya Gedung Seperti Pesawat Ruang Angkasa
Advertisement
Berita Populer
- Catat! Ini Jadwal dan Cara Beli Tiket KA Bandara YIA, Sabtu 30 September 2023
- Pengin ke Bandara Naik Bus DAMRI? Simak Jadwal dan Titik Berangkatnya di Sini
- Keliling Jogja Mudah dan Murah, Catat Rute dan Tarif Trans Jogja
- Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 30 September 2023
- Jogja Spoor Festival Jadi Daya Tarik Wisata Perkeretaapian
Advertisement
Advertisement