Advertisement
Dikpora dan Dinkes Kulonprogo Bersinergi Awasi MBG Aman dari Keracunan

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO – Pelaksanaan makan bergizi gratis atau MBG kepada sejumlah sekolah di Kabupaten Kulonprogo masih terus berlanjut sampai sekarang. Sejumlah kejadian keracunan pelaksanaan MBG di beberapa daerah membuat Pemkab Kulonprogo mengetatkan pengawasan agar tidak mengalami kejadian serupa. Dari data Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kulonprogo ada 42 sekolah yang sudah disuplai MBG.
Jumlah tersebut mulai dari jenjang TK hingga SMP yang dimulai sejak 14 Januari lalu. Kepala Bidang Kelembagaan, Kurikulum dan Peserta Didik Dikpora Kulonprogo, Taryono menyampaikan, untuk di wilayahnya masih lancar tidak ada masalah terkait MBG utamanya keracunan. Total ada sekitar 2.268 siswa penerima MBG di Kulonprogo.
Advertisement
“MBG Kulonprogo diawasi juga Dinas Kesehatan melalui Puskesmas dan tim kesehatannya,” katanya, Jumat (9/5/2025). Selain itu, menurutnya, dari Dikpora juga ada pengawas TK, SD, dan SMP termasuk penilik PAUD sehingga terus dimonitoring kegiatan MBG. Taryono mengaku, ketika ada kejadian yang tidak diinginkan seperti keracunan langsung dilaporkan ke Dikpora.
Sementara ini SPPG di Kulonprogo baru ada satu berlokasi di Sentolo yang tenaganya langsung dihandle dari pusat. Pelaksanaan MBG di Kulonprogo langsung dari SPPG bukan dari vendor seperti pengusaha kuliner. “Tidak ada keluhan dari siswa sampai sekarang malah gizinya jadi terjaga,” tuturnya.
Rencana penambahan SPPG sudah dalam pembahasan dan persiapan namun belum dapat disampaikannya. Taryono mengakui, ada sinergi dan kerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo dalam pelaksanaan MBG. Siswa penerima MBG dimonitor terkait makanan alerginya sehingga dapat ditanggulangi.
Kepala Dinkes Kulonprogo, Sri Budi Utami membenarkan, instansinya ikut membantu pengawasan. Menurutnya, pengawasan ini tidak hanya sekadar memantau pelaksanaan pemberian MBG saja. Melainkan juga turut membantu pengarahan penyiapan menu, penyajian, pemilihan bahan agar tidak menimbulkan keracunan.
“Kami melatih SDMnya materinya terkait keamanan penyediaan MBG,” bebernya. Tentunya itu dilakukan agar tidak rentan keracunan saat MBG dikonsumsi. Cara memasak dan cara menyimpan diarahkan agar tidak menjadi basi. Termasuk kebersihan tempat, alat masak serta kualitas air agar tidak ada bakteri berbahaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KLH Desa Pemda Segera Cabut Izin Perusahaan Langgar Alih Fungsi Lahan di Kawasan Puncak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Donatur Food Bank Lumbung Mataram Jogja Terus Bertambah, Ini Daftarnya
- 1 Orang Tewas dalam Kecelakaan Truk di Jalan Jogja-Wonosari, Berawal dari Mati Mesin Kemudian Didorong hingga Rem Blong
- Proses Hukum Kasus Mbah Tupon di Bantul Segera Masuk Tahap Pengadilan
- Menilik Budaya bersama Event Budaya Terbesar UGM Residence
- Surati Sri Sultan, Orang Tua Siswa SMP di Jogja Minta Dugaan Kebocoran Soal ASPD Diusut Tuntas
Advertisement