Advertisement
16 Kasus Leptospirosis Ditemukan di Kota Jogja dalam 3 Bulan Terakhir
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 16 kasus leptospirosis ditemukan di Kota Jogja selama tiga tahun terakhir atau periode Januari hingga awal April 2023. Deteksi dini yang akurat jadi kunci penanganan leptospirosis di Jogja sehingga tak ada yang menyebabkan kematian.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Jogja Lana Unwanah menyebut fasilitas deteksi dini leptospirosis sudah memadai di wilayahnya. “Agar penanganan leptospirosis tepat diperlukan deteksi dini yang akurat, selama ini masyarakat juga punya kesadaran yang baik jika mengalami gejala-gejala terkait leptospirosis akan langsung memeriksakannya,” jelas Lana, Selasa (11/4/2023).
Advertisement
BACA JUGA : Kasus Leptospirosis Melandai, Warga Diminta Tetap Waspada
Hasil deteksi dini leptospirosis, jelas Lana, jadi panduan pengobatan yang tepat juga agar pasien dapat segera tertangani dengan baik. “Obat-obatan kami juga sudah cukup memadai untuk mengobatinya, sebenarnya juga bukan penyakit mematikan juga asal tepat penangannya,” katanya.
Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Jogja Endang Sri Rahayu menyebut sudah kerap mensosialisasikan leptospirosis ke masyarakat. “Termasuk membuat medium edukasi seperti poster agar masyarakat juga paham akan penyakit ini,” ujarnya.
Endang menjelaskan pengidap leptospirosis di Jogja cukup rendah karena masyarakat punya kesadaran kebersihan yang sudah baik. ”Misalnya untuk pekerjaan di tempat yang kurang bersih pasti sudah menggunakan peralatan lengkap paling tidak sepatu boot untuk mencegah leptospirosis,” ucapnya.
BACA JUGA : Selama Tiga Bulan, Dinkes Bantul Temukan 90 Kasus
Meski pun leptospirosis lebih luas dari tanpa gejala hingga gejala berat, menurutnya penting untuk diperiksakan. “Terpenting sebenarnya kebersihan lingkungan, jangan sampai kalau punya luka di kaki lalu bekerja di luar ruangan atau di ruangan yang kurang bersih tanpa alas kaki yang melindungi. Sehingga penting untuk menjaga kebersihan dan berhati-hati agar dapat dicegah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement