Advertisement

Tingkatkan Produktivitas Kedelai, Pemkab Gunungkidul Lakukan Strategi Ini

David Kurniawan
Minggu, 07 Mei 2023 - 23:27 WIB
Abdul Hamied Razak
Tingkatkan Produktivitas Kedelai, Pemkab Gunungkidul Lakukan Strategi Ini Gerakan tanam kedelai yang digelar di Petak 92 Resor Pengelolaan Hutan (RPH) Banyusoca, Kecamatan Playen, Rabu (11/3/2020). - Istimewa/Dokumen DPP Gunungkidul

Advertisement

Harianjogja.com, Gunungkidul—Produktivitas kedelai di wilayah Gunungkidul masih perlu terus ditingkatkan. Hingga kini, target panen minimal dua ton per hektare belum bisa terpenuhi.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan, tahun ini Pemkab Gunungkidul menargetkan penanaman kedelai seluas 4.212 hektare. Namun untuk realisasinya baru mencapai sekitar 3.500 hektare. "Target luas lahan masih bisa terpenuhi. Sebab, masih ada 1.500 hektare lahan yang kami siapkan untuk menanam kedelai,” kata Rismiyadi, Minggu (7/5/2023).

Advertisement

BACA JUGA: Petani Gunungkidul Semangat Tanam Kedelai Meski Cuaca Tak Tentu, Ini Alasannya

Rismiyadi mengakui masih ada pekerjaan yang masih harus diselesaikan. Salah satunya menyangkut masalah produktivitas. Dia menjelaskan, panen kedelai tahun ini ditargetkan mencapai paling sedikit dua ton per hektarenya. Namun demikian, hasil dari salah satu pengubinan panen di Kalurahan Sidoharjo, Ponjong, produksinya baru 1,8 ton per hektare.

“Kami terus berupaya agar panen bisa terus dioptimalkan,” ungkapnya.

Menurut dia, program yang akan dijalankan dengan memberikan pendampingan secara intensif ke petani. Rismiyadi menuturkan, tanakan kedelai membutuhkan perlakukan khusus, seperti tidak boleh kekurangan atau kelebihan air pada saat pemeliharaan.

Oleh karenanya, untuk memastikan kebutuhan sesuai dengan harapan maka perlu dipersiapkan sumber air serta saluran drainanse yang baik. “Adanya drainanse untuk mengatur air di sekitar lokasi penanaman,” katanya.

Selain itu, agar panen optimal diperlukan pengolahan lahan yang lebih intensif. “Tentunya pengamatan hama sejak awal juga dibutuhkan agar ancaman dalam pertumbuhan bisa ditekan,” katanya.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono menambahkan, luas tanam kedelai terhitung kecil dibandingkan dengan tanaman pangan lainnya seperti padi, kacang hingga jagung. Menurut dia, banyak petani yang enggan menanam karena pemeliharaan kedelai lebih sulit ketimbang tanaman lainnya.

BACA JUGA: Tanah Kas Desa di Gunungkidul Dimanfaatkan untuk Budidaya Pertanian

“Memang ancaman serangan hamanya lebih banyak sehingga perawatan lebih banyak. Tapi kami tetap berupaya agar luas tanam dapat ditingkatkan di setiap tahunnya,” katanya.

Meski demikian, ia berharap budidaya terus dilakukan karena harga kedelai bagus karena di kisaran Rp13.000 per kilogram sehingga bisa memotivasi petani untuk menanamnya. “Tentunya pendampingan terus dilakukan agar hasilnya optimal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement