Advertisement
Disbud Jogja Melestarikan Tradisi melalui Macapat Senja

Advertisement
JOGJA—Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Jogja mengadakan Macapat Senja di Ndalem Pujokusuman, Kemantren Mergangsan, Rabu (24/5/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan tradisi macapat ke generasi muda.
Macapat Senja diisi dengan permainan edukasi, dan penampilan macapat oleh generasi muda Kota Jogja. Kepala Disbud Kota Jogja, Yetti Martanti menjelaskan pelestarian macapat yang dilakukannya dengan inovasi dan disesuaikan dengan generasi muda agar mereka menarik.
Advertisement
“Inovasinya masih sesuai dengan kaidah-kaidah pokok dalam macapat, sehingga akar tradisi dapat terus dilestarikan sekaligus generasi muda punya minat yang tinggi karena sesuai dengan konteks dan situasi mereka,” katanya, Rabu.
Yetti menyebut macapat memiliki kandungan nilai yang harus terus dilestarikan. “Kebijaksanaan, nilai-nilai kehidupan sehari-hari ada di dalam macapat, dan masih kontekstual untuk menghadapi zaman sekarang, tentu harus dilestarikan,” ujarnya.
BACA JUGA: Awas Jangan Open BO di Jogja, Bisa Ditangkap Polisi lalu Didenda atau Dibui
Yetti mencontohkan dalam penampilan macapat dalam kegiatan tersebut menggunakan instrumen musik yang modern seperti dawai, gitar dan lainnya. “Ini bentuk inovasi agar makin menarik, tapi pesan dan isi tembang macapat masih sama artinya sehingga nilai yang dikandung dapat terus dipelajari dan diwariskan,” katanya.
Disbud Kota Jogja, menurut Yetti, terus berkomitmen dan melestarikan tradisi ke generasi muda. “Sebagai kekayaan budaya yang perlu dijaga tentu harus diwariskan ke tiap generasi dengan tampilan dan inovasi yang menarik sesuai zamannya,” katanya.
Koordinator Macapat Senja, Paksi Raras Alit menjelaskan inovasi untuk melestarikan macapat akan terus diupayakan. “Dalam permainan edukasi kami membawa anak-anak muda ke Pasar Pujokusuman, kami membuat permainan edukasinya yang menarik sebagai bagian dari inovasi agar generasi muda terus tertarik,” katanya.
Paksi menyebut minat generasi muda Kota Jogja terus meningkat pada macapat. “Pesertanya dari SD sampai SMA, bahkan mahasiswa juga ada, semuanya merata di tiap kelompok umur, artinya masih diminati dan akan terus dikembangkan,” katanya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Cucok Bun! Belanja Makeup di Tokopedia Sekarang Bisa Dicoba Meski Lewat Online
- Peringati Harlah Pancasila, Mbak Ita Minta Warga Hidup Rukun dalam Keberagaman
- Pakai Baju Bodo, Bupati Klaten Sri Mulyani Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila
- Hasil 16 Besar Thailand Open 2023: Lanny/Ribka Tumbang, Bagas/Reza Menang
Berita Pilihan
Advertisement

Bawaslu Tegaskan Tak Punya Kewenangan Menguji Sumber Dana Kampanye
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Cegah Stunting, 12 Anak di Minggir Dapat Dua Telur Selama 60 Hari
- Beli Satu Kaveling di Area Singgah Hijau Nologaten, Korban Penyalahgunaan Tanah Kas Desa Rugi Rp375 Juta
- Dhaksinarga Night Carnival Meriahkan Perayaan Hari Jadi ke-192 Kabupaten Gunungkidul
- Pemkab Bantul Prioritaskan Pembangunan Kesehatan hingga Masa Mendatang
- Catat! Ini Rute Trans Jogja Tujuan Malioboro
Advertisement
Advertisement