Advertisement

Ingin Dapat Bantuan? Kelompok Seni Segera Diminta Mengajukan NIK

Ujang Hasanudin
Rabu, 24 Mei 2023 - 19:17 WIB
Arief Junianto
Ingin Dapat Bantuan? Kelompok Seni Segera Diminta Mengajukan NIK Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Bantul, Nugroho Eko Setyanto. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) Bantul meminta para pelaku seni di Bantul untuk membentuk komunitas. Setelah terbentuk, komunitas tersebut bisa didaftarkan untuk mendapatkan Nomor Induk Kesenian (NIK) agar nantinya mendapatkan sejumlah fasilitas dari Pemkab Bantul.

Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Nugroho Eko Setyanto merespons keluhan seniman, khususnya musikus yang mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah terhadap mereka. “Untuk mendapatkan fasilitasi dari pemerintah harus membuat kelompok seni dan mengajukan NIK sesuai persyaratan. Jika memenuhi persyaratan dan mendapatkan NIK maka bisa mengaukan fasilitasi pentas,” katanya, Rabu (24/5/2023).

Advertisement

Pada Minggu (21/5/2023) malam lalu para musikus di Bantul melakukan kegiatan menyalakan lilin sebagai bentuk meminta pertolongan kepada pemerintah dengan Save Our Souls (Selamatkan Jiwa Kami) atau SOS di Rumah Jawa Apik (RJA) Kafe dan Rumah Kreatif, Jalan Menayu Lor 2, Dusun Kersan, Kaluraan Tirtonirmolo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.

BACA JUGA: Lestarikan Sandiwara Bahasa Jawa di Tanah Mataram, Ini yang Dilakukan Kelompok Sedhut Senut

Para musikus tersebut, di antaranya adalah Rakanda Samudero Kinasih, 26, dan Farel Jonggi Lamundito, 22.  Keduanya merupakan dua pemain musik yang lolos masuk Gita Bahana Nusantara (GBN)  yang bermain musik saat Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI di Istana Negara. Rakanda lolos GBN pada 2018 dan Farel di tahun berikutnya.

Nugroho mengatakan ada keuntungan ketika seniman mengajukan NIK di antaranya akan diperioritaskan untuk tampil dalam acara-acara yang digelar oleh Pemkab Bantul.

Selain itu mereka juga akan mendapatkan uang pembinaan untuk keperluan sewa panggung, sewa tata suara, sewa pakaian, hingga honor para pelaku seni. Namun, dia tidak menyebutkan nominal yang didapatkan kelompok seni yang sudah mendapatkan NIK, karena jumlahnya tiap kelompok seni bisa berbeda.

Dia mencatat saat ini ada lebih dari 1.000 komunitas seni yang sudah mendapatkan NIK. Pihaknya juga masih menerima proses pendaftaran untuk mendapatkan NIK. Proses mendapatkan NIK, kata dia, butuh persyaratan di antaranya seniman harus membentuk komunitas dan komunitas tersebut minimal berisi 10 orang.

Bagi kelompok yang sudah terdaftar itu akan mendapatkan fasilitas, pembinaan dan juga dan pengembangan yang bisa digunakan untuk kesejahteraan para anggota kelompok seni. “NIK ini bisa menjadi basis data bagi kami untuk pemetaan dan mereka yang sudah terdaftar itu akan diprioritaskan mendapat fasilitas,” tandasnya.

Sementara itu Pembina Orkestra Selaras yang mewadahi musisi di Bantul termasuk di antaranya Rakanda Samudero Kinasih dan Farel Jonggi Lamundito, Maria Ninis mengakui belum mengetahui jika ada fasilitasi pentas dari Pemkab Bantul untuk para seniman yang sudah memiliki NIK. Ia mengaku musisi binaannya belum memiliki itu.

Menurut dia, sebenarnya Rakanda Samudero Kinasih dan Farel Jonggi Lamundito merupakan salah satu aset karena keduanya pernah lolos masuk Gita Bahana Nusantara (GBN) yang bermain musik saat Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI di Istana Negara mengalakan ratusan pesaingnya dari seluruh Indonesia. Namun, setelah acara itu tidak ada tindaklanjut dari pemerintah untuk mereka mengembangkan bakatnya.

“Sebetulnya kemarin lebih ke sayang sebenarnya kalau anak-anak alumni GBN sudah tersaring dari ratusan itu kalau mereka diberdayakan satu wadah akan lebih bagus lagi untuk mereka mengembangkan bakat seni musiknya. Selain itu bisa juga menjadi motivator bagi anak-anak muda lainnya,” katanya.

Karena belum ada wadah, pemilik Rumah Jawa Apik (RJA) Kafe dan Rumah Kreatif di Kapanewon Kasihan ini memberikan tempat bagi Rakanda dan Farel serta teman-temannya untuk berlatih di kafenya gratis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement