Advertisement
Cerita Kapolres Kulonprogo AKBP Nunuk Setiyowati, Tertarik Jadi Polisi Usai Lihat Polwan Amankan Karnaval

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kulonprogo, AKBP Nunuk Setiyowati menjadi kapolres wanita kedua setelah AKBP Muharomah Fajarini. Nunuk yang lahir di Temanggung 46 tahun silam memang bercita-cita menjadi polisi sejak kecil.
"Waktu itu memang saya ingin menjadi Kowabri [Korps Wanita Angkatan Bersenjata Republik Indonesia]. Karena memang Bapak saya merupakan TNI AD," kata Nunuk ditemui di kantornya pada Selasa (23/5/2023).
Selain karena orang tuanya, Nunuk mengaku semakin tertarik menjadi polisi, karena ketika itu di depan rumahnya terdapat Polwan yang mengamankan suatu karnaval. Dalam bayangannya, Polwan yang melakukan pengamanan di suatu karnaval gagah dan humanis.
BACA JUGA : Pemkab dan Polres Kulonprogo Layani Masyarakat dengan Hati
Tepatnya pada tahun 1995, Nunuk yang berada di tingkat tiga Sekolah Menangah Atas (SMA) melihat pengumuman penerimaan bintara ABRI di majalah dinding sekolahnya. Paska lulus SMA, Nunuk langsung masuk pendidikan kepolisian setelah menjalani serangkaian tes.
"Saya dulu juga aktif di Pramuka Saka Bhayangkara pada sela-sela waktu setelah lulus SMA," katanya.
Menurut Nunuk, menjadi polisi berarti menjalankan Pasal 13 Undang-Undang 2/2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia yaitu menegakkan hukum; memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; serta memberikan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Tiga hal tersebut, katanya harus berjalan beriringan.
"Tingkat ketakwaan paling tinggi adalah ketika manusia dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Seperti halnya kata Pak Jokowi bahwa menjadi anggota Polri bukan sebatas profesi, tapi sebuah jalan untuk mengabdi," ucapnya.
Berada di lingkungan yang banyak dengan polisi laki-laki, Nunuk menegaskan tidak memiliki perasaan inferior. Bahkan, dia kerap mengatakan kepada juniar polwan untuk tidak meminta diprioritaskan.
"Harus sama [antara polwan dan polisi laki-laki]. Dalam melaksanakan tugas harus sama dengan laki-laki," lanjutnya.
Ibu lima anak ini juga menegaskan sebagai seorang pengayom, polisi harus memiliki integritas. Contoh hal kecil yang merupakan wujud integritas polisi adalah tepat waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Perkenalkan! Pembuat Logo Pohon Hayat IKN Nusantara, Warga Bandung
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- LAZIZNU DIY Berkolaborasi dengan Sonjo, BI & PT SMI Salurkan Peralatan Kesehatan di Bantul
- Tahun Depan, Semua Penderes di Kulonprogo Di-cover BPJS Ketenagakerjaan
- Cegah Kekerasan Seksual Terhadap Anak, Ini yang Dilakukan DP3APPKB Bantul
- Kejar Target PAD, BKAD Kulonprogo Gerilya Tagih Piutang ke Wajib Pajak
- Temu Usaha Forkom UMKM Digelar di Sleman, Ini yang Diminta dari Pelaku UMKM
Advertisement
Advertisement