Advertisement
Tak Ingin Banyak Pekerja ke Luar Negeri, Disnakertrans Bantul: Dampaknya Ngeri
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul menyebut akan berupaya mengoptimalkan para lulusan SMA/SMK untuk bekerja di dalam negeri dalam menghadapi bonus demografi.
Kalau bonus demografi kita lebih mempersiapkan para lulusan dari sekolah untuk tidak disalurkan ke luar negeri dan melatih mereka agar bisa bekerja di dalam negeri atau membuka peluang usaha,” ujar Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi, Rumiyati pada Harianjogja.com, Senin (29/5/2023).
Advertisement
Dirinya menyampaikan bahwa dampak dari banyaknya pekerja yang bekerja di luar negeri cukup mempengaruhi kehidupan sosial. “Karena di luar negeri dampak sosial itu menimbulkan masalah. Kami juga studi ke Kabupaten Kendal yang setiap tahun mengirimkan kurang lebih 8.000 orang sebelum pandemi dan setalah pandemi 4.000 tenaga kerja, dampak sosialnya ngeri,” ujarnya.
Dirinya juga menyoal banyak anak muda yang lebih memilih bekerja dengan waktu yang minim namun banyak meraup untung. Menurutnya, itu menjadi gambaran yang terlihat saat ini di wilayah Jogja dan sekitarnya. “Calon tenaga kerja yang penting bekerja secukupnya healing sepuasnya, nyantai-nyantai tapi duite akeh [santai tapi uangnya banyak],” pungkasnya.
Baca juga: Resmi! Pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan Listrik Ditetapkan 0%
Dirinya memberikan komparasi dengan Kota Bogor yang justru banyak terserap di toko-toko retail karena banyak sekali usia produktif yang setelah lulus sekolah belum memiliki pekerjaan. Pihaknya mengaku telah membuka peluang bekerja di toko retail dengan kuota 200 orang namun yang mendaftar hanya 3 orang. Sedangkan di Jogja disebutnya pengangguran hanya sebesar empat persen.
"Kalau di DIY dan sekitarnya itu kebanyakan semi pengangguran, artinya mereka memilih pekerjaan yang hanya disukai, dan tidak mau masuk ke pekerjaan yang seperti itu,” sebutnya.
Disnakertrans Bantul berupaya melakukan berbagai cara agar para pekerja yang ada di Bantul dapat meningkatkan kesejahteraan dengan sosialisasi kepada pemilik usaha untuk membayarkan upah pekerja dengan layak.
"Kalau yang sudah bekerja, kita melakukan sosialisasi ke perusahaan untuk membayarkan upah minimal UMK serta pemanfaatan jaminan sosial yang lebih baik kepada pekerja,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden-Wapres Terpilih 2024-2029, Kawal 17 Programnya
- Bawaslu Sragen Buka Pendaftaran Panwascam Pilkada 2024, Baru untuk Existing
- Giliran Komunitas Otomotif Jepara Dukung Kapolda Jateng Maju Cagub Jateng 2024
- BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rekrutmen Badan Ad Hoc Pilkada 2024 Dimulai, Bawaslu DIY Beri Catatan Ini untuk KPU
- Pelaku UMKM di Jogja Didorong Segera Urus Sertifikasi Halal Sebelum Oktober 2024
- Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Rabu 24 April 2024 di PMI se-DIY
- 4 Produk Lokal DIY Mendapatkan Sertifikasi Indikasi Geografis, Ini Manfaatnya
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement