Advertisement
Pentas Seni dan Bazar UMKM Ramaikan Merti Kampung di RW 13 Bangunrejo Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pentas seni dan bazar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) digelar di Lapangan Segoro Amarto RW 13, Bangunrejo, Kricak, Tegalrejo, Kota Jogja, Kamis (1/6/2023) hingga Minggu (4/6/2023).
Ketua RW 13 Bangunrejo, Kricak, Tegalrejo, Kota Jogja Haryanto menjelaskan kegiatan bazar UMKM dan pentas seni ini merupakan rangkaian Merti Kampung yang akan dilaksanakan puncaknya pada 11 Juni 2023. Bazar itu melibatkan 54 stan yang semaunya diisi dari produk warga sekitar. Penentuan stan pun dilakukan melalui pengundian sehingga tahapan dilakukan secara terbuka.
Advertisement
“Bahkan beberapa warga ada yang baru pertama kali berjualan kemudian ikut membuka stan, kami fasilitasi, sehingga menjadi motivasi untuk membuka usaha. Bazar ini memang baru pertama kali kami digelar dalam rangkaian merti kampung,” katanya.
Adapun jenis stan yang ditampilkan antara lain berbagai jenis olahan makanan dan minuman. Selain itu ada produk hasil menjadi dari warga masyarakat yang juga turut dipasarkan melalui salah satu stan. Mengingat ada kelompok warga yang sudah mendapatkan pelatihan menjahit dari BLPT DIY.
“Kebetulan baju hasil jahitan itu dijual dan laku ini menjadi bagian pemberdayaan. Selain itu ada stan yang sarana untuk anak-anak seperti kegiatan memancing, terapi ikan serta ada tempat seperti gua hanti. Ini termasuk hasil kreativitas pemuda juga, karena mereka menyiapkan stan ini selama dua pekan,” katanya.
Kegiatan itu menjadi salah satu upaya untuk mendorong peningkatan perekonomian warga. Sehingga diharapkan melalui pembukaan bazar selama empat hari dengan menyasar masyarakat, produk yang dijual bisa laku dan warga mendapatkan manfaat atau menambah penghasilan.
Selain bazar untuk menarik minat masyarakat terutama anak dan pemuda, ada panggung pentas seni yang diisi oleh perwakilan setiap RT. Menurutnya setiap RT diberikan kesempatan agar tampil seperti tarian dan sejenisnya dengan melibatkan anak maupun pemuda.
“Tujuannya biar ramai, banyak pengunjung, kesenian tradisional baik tarian panembrono, gejog lesung semua kami tampilkam. Ini murni dari masyaraat RW 13 Bangunrejo, ini semua digilir setiap hari ada perwakilan RT yang datang untuk tampil pentas seni,” katanya.
RW 13 Bangunrejo memiliki banyak unggulan seperti pengembangan kesenian tari, karawitan, pedalangan. Selain itu membuat program untuk mengurangi sampah melalui insinerator dengan kapasitas 0,8 meter kubik sampah yang sudah dimilik RW 13 yang diinisiasi oleh masyarakat sendiri. Menurutnya program nii sekaligus untuk mendukung Pemkot Jogja dalam mengurangi sampah.
“Sejak ada alat ini tidak ada lagi truk sampah masuk, karena kami tangani di level RY dan RW dengan insinerator sampah, petugas pembakaranya juga perwakilan setiap RT,” katanya.
Selain itu ada sejumlah produk unggulan adanya kelompok peternakan/perikanan meliputi ternak kambing yang kotorannya dijadikan pupuk dengan kemasan per pak harga Rp10.000 an sekaligus program pengurangan sampah dari daun-daunan. “Prinsipnya warga sudah banyak yang sadar dalam pengelolaan sampah,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

PSI Gelar Kopdarnas Malam Ini, Bahas Usulan Kaesang Jadi Ketum
Advertisement

Hidden Gem di Utara Jogja, Tempat Nongkrong dengan Vibes Bali Pernah Didatangi Artis
Advertisement
Berita Populer
- Sumur Bor Proyek Pemda DIY Belum Optimal Atasi Kekeringan, DPRD: Kalah dengan Pemberian Swasta
- HUT Ke-78 TNI, 3 Matra Beri Layanan Kesehatan Gratis untuk Warga Jogja
- Target Menangkan Pemilu 2024, DPC PDI Perjuangan Kota Jogja Gelar Rapat Kerja Cabang
- Organisasi Pemuda Bangun Rumah untuk Warga Miskin di DIY
- Prakiraan Cuaca 25 September 2023, Siang-Malam Langit DIY Cerah Berawan
Advertisement
Advertisement