Advertisement

Promo November

Seberapa Yakin Maju Pilpres? Sandiaga Uno Serahkan ke Pimpinan Parpol

David Kurniawan
Minggu, 04 Juni 2023 - 19:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Seberapa Yakin Maju Pilpres? Sandiaga Uno Serahkan ke Pimpinan Parpol Sandiaga Uno / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menjadi salah satu kandidat bakal calon wakil presiden di Pilpres 2024. Komunikasi dengan partai politik terus dilakukan hingga sekarang.

Namun demikian, untuk kepastian pencalonan ia menyerahkan  sepenuhnya ke parpol. Hal ini diketahui saat kunjungan ke Gunungkidul dalam rangka menghadiri  workshop KaTa Kreatif di Taman Budaya Gunungkidul, Minggu (4/6/2023) sore.

Advertisement

Pada saat ditanya yakin seberapa persen maju dalam pilpres, Sandiaga hanya menyiapkan diri untuk menyambut kontestasi. Untuk posisi, sepenuhnya juga diserahkan ke parpol.

“Pertanyaan itu harus dijawab pimpinan partai. Saya hanya menyiapkan diri, tapi keputusannya ada di elit parpol,” katanya.

Untuk memuluskan langkahnya dalam bursa cawapres dalam Pilpres 2024, Sandiaga sudah berkomunikasi intens dengan PPP dan PKS. Untuk PPP sudah memasuki proses tahapan awal terkait dengan pencalonan.

Baca juga: Anggaran Infrastruktur Tahun Depan Rp477 T, Termasuk untuk IKN

“Dengan PKS saya masih mencoba meyakinkan pemikiran saya ini,” katanya.

Meski melakukan komunikasi politik dengan partai yang berbeda, Sandiaga tidak menampik ada kesamaan visi misi yang disampaikan. Yakni, tentang gagasan besar menyongsong Indonesia Maju.

Hal ini tak lepas adanya bonus demograsi yang berlangsung 15 tahun ke depan. Oleh karenanya, kesempatan ini harus ditangkap karena hanya dimiliki sekali oleh setiap Negara.

Sandiaga tidak menampik ada beberapa Negara seperti Taiwan dan Korea Selatan yang berhasil memanfaatkan bonus demografi untuk menjadi Negara maju. Kendati demikian, ada sejumlah Negara yang gagal memanfaatkan kesempatan tersebut.

Meski tidak menyebut nama Negara, namun ia menilai kegagalan tersebut terjadi karena konstelasi pemerintahan dengan masyarakat tidak bersatu padu sehingga peluang emas menjadi malah menjadi bencana demografi.

“Itu yang tidak diinginkan [bencana demografi] sehingga proses politik kita harus menyepakati percepatan pembangunan untuk menyambut bonus demografi sehingga bisa menjadi Negara maju,” katanya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bawaslu Minta Seluruh Paslon Fokus Menyampaikan Program saat Kampanye Akbar

News
| Sabtu, 23 November 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement