Advertisement
Musim Kemarau Panjang, Masyarakat Diminta Optimalkan Hasil Panen MT I

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menghadapi musim kemarau panjang yang diperkirakan terjadi mulai Juni 2023, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY berupaya mengoptimalkan hasil panen padi Musim Tanam (MT) I. Hasil panen padi tersebut pun diperkirakan akan dapat menjaga ketersediaan beras hingga Agustus 2023.
Kepala DPKP DIY Sugeng Purwanto menyampaikan pihaknya telah bersiap menghadapi kemarau panjang tahun ini. Untuk mengantisipasi kemarau panjang, Sugeng menyampaikan pihaknya telah berupaya dengan mengoptimalkan hasil panen padi pada MT I. “Sementara stok masih aman. Cuma kan sudah siap-siap,” katanya, Minggu (11/6/2023).
Advertisement
Sugeng menyampaikan pada MT I hasil panen padi mencapai lebih dari 300.000 ton. Jumlah tersebut sudah satu per tiga dari total target capaian panen DIY tahun 2023 yakni 900.000 ton.
“Kalau satu tahun penyediaan kami 900.000 ton, artinya kalau dibagi per empat bulan [per MT] berarti aman, gambarannya ke depan 300.000 ton per MT. Di akhir tahun, DIY sangat surplus [beras],” ujar dia.
BACA JUGA: Potensial, Budi Daya Padi Beras Merah Mulai Dilirik Petani Sleman
Dia menyampaikan per hektare lahan di DIY dapat menghasilkan 6 ton padi. Dengan hasil panen selama MT I tersebut, menurut Sugeng dapat mencukupi ketersediaan beras hingga Agustus 2023..
Dengan capaian tersebut, Sugeng pun menilai hasil produksi padi pada MT I tergolong sukses. Meskipun selama MT I sempat terjadi adanya perubahan cuaca. Tidak adanya puso pun menurut Sugeng juga mendukung optimalisasi panen padi pada MT I.
Sugeng pun menyampaikan hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan kendala yang dihadapi petani sebagai akibat musim kemarau. “Sementara lapangan belum ada laporan terkait permasalahan kemarau,” katanya.
Meski begitu, menurut Sugeng dengan adanya prakiraan terjadi kemarau panjang, pihaknya terus mempersiapkan diri dengan optimalisasi hasil panen setiap MT agar ketersediaan beras dapat tercukupi. “Kalau nanti DMT 1 ini hujannya mundur, berarti [MT selanjutnya] kan mundur, bisa jadi kendala. Sekitar September-Oktober ini kita lihat situasinya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- PGRI Sleman Berharap Ada Bimtek Digitalisasi Pendidikan
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
Advertisement
Advertisement