Advertisement

8 Ekor Sapi Dari Bantul Diusulkan Jadi Hewan Kurban Presiden Jokowi

Ujang Hasanudin
Rabu, 14 Juni 2023 - 15:17 WIB
Abdul Hamied Razak
8 Ekor Sapi Dari Bantul Diusulkan Jadi Hewan Kurban Presiden Jokowi Vaksinasi ternak sapi perah di Sleman untuk menghentikan dan mengendalikan penyebaran virus LSD. - Harian Jogja - ist

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul mengajukan delapan ekor sapi dari peternak di Bantul untuk menjadi hewan kurban Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Delapan ekor sapi tersebut diajukan untuk Iduladha 2023 pada akhir bulan ini

“Delapan ekor sapi yang diajukan untuk menjadi hewan kurban Pak Presiden Jokowi berasal dari peternak di kapanewon Sedayu, Jetis, Dlingo, dan Kapanewon Srandakan,” kata Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, saat dihubungi Rabu (14/6/2023).

Advertisement

BACA JUGA: Abimanyu, Sapi Kurban Pilihan Jokowi dari Sleman Milik Anak Yatim

Joko mengatakan dari delapan ekor sapi yang diajukan untuk menjadi hewan kurban Jokowi tersebut bobotnya mencapai 1,1 ton. Saat ini kedelapan ekor sapi tersebut masuk dalam tahap pemeriksaan kesehatan untuk memastikan jika dari delapan ekor sapi tersebut terpilih oleh Jokowi dalam kondisi sehat, bebas penyakit, dan layak dikonsumsi.

Sementara untuk harga perekornya menjadi kewenangan Sekretariat Negara yang akan menentukan mana sapi yang dipilih maupun harganya. “Sapi milik peternak mana yang dipilih dan harganya nantinya pihak dari tim Sekretaris Negara yang akan menentukannya. Tapi yang jelas harganya pasti mahal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Joko mengatakan bahwa menjelang Iduladha yang jatuh pada akhir bulan ini pihaknya menyiagakan dokter-dokter hewan. Lalu memantau ke pasar-pasar dan penjual hewan kurban dadakan guna memeriksa kesehatan hewan kuran yang dijual.

BACA JUGA: Jokowi Beli Sapi Seberat Satu Ton Lebih dari Warga Bantul untuk Kurban

Pemeriksaan tersebut untuk memastikan hewan kurban yang masuk ke Bantul bebas penyakit. Ia mengklaim meskipun sekarang situasi penyakit ternak di Bantul dalam kondisi landai. Namun tetap melakukan pengawasan ketat terhadap ternak yang masuk ke Bantul. Karena tidak menutup kemungkinan ternak dari luar daerah justru membawa penyakit.

“Karena itu pastikan bahwa hewan kurban yang masuk ke Bantul wajib memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan [SKKH dari wilayah asal hewan kurban],” ucapnya.

Joko menambahkan kebutuhan hewan kurban di Bantul pada tahun ini cukup tinggi. Pihaknya mencatat jumlahnya mencapai puluhan ribu ekor. Namun karena minimnya stok hewan lokal, seingga kebutuhan hewan kurban masih mengandalkan pasokan dari luar daerah.

Kebutuhan hewan kurban pada tahun ini diakuinya tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada Iduladha tahun lalu, jumlah hewan kurban di Bumi Projotamansari mencapai 7.000 ekor untuk sapi dan 16.000 ekor kambing.

“Sampai saat ini peternak lokal memang belum mampu memenuhi kebutuhan hewan kurban. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan hewan potong sehari-hari pun peternak Bantul juga kesulitan. Itu karena, karakter peternak lokal mayoritas pembibitan. Sehingga sapi yang dipelihara kebanyakan betina,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

3 Jenazah Pesawat Jatuh BSD Tiba di RS Polri, Posko Ante mortem dan Post Mortem Dibuka

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement