Advertisement
PPDB SMP di Bantul Resmi Ditutup, Jalur Ini Jadi Solusi bagi Siswa yang Belum Dapat Sekolah
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) gelombang kedua untuk sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Bantul berakhir hari ini, Rabu (14/6/2023) dan ditutup pada pukul 11.00 WIB. Namun, bagi calon siswa yang belum mendapatkan sekolah masih bisa mendaftar melalui jalur zona kapanewon atau disebut Jalur Sapu Jagat.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Isdarmoko mengatakan ada lima jalur dalam PPDB tahap atau gelombang kedua ini, yakni zonasi lingkungan sekolah dengan jarak 500 meter dari rumah dan sekolah, zonasi antarkapanewon atau satu kabupaten, jalur prestasi, jalur afirmasi untuk warga miskin dan difabel, dan jalur kepindahan tugas orang tua.
Advertisement
Menurutnya, dari lima jalur tersebut masyarakat cukup antusias untuk mendaftar di sekolah negeri. Tetapi ada juga orang tua calon siswa yang kurang mendapat informasi meski informasi PPDB sudah disampaikan melalui website dan media sosial sehingga anaknya pun tidak bisa mendaftar.
“Contoh jalur prestasi yang mengharuskan piagam atau sertifikat kejuaraan. Banyak orang tua menanyakan minta rekomendasi tambah nilai. Ini kan sudah enggak bisa, pendaftaran sudah ditutup. Padahal kami sudah sejak April menyosialisasikan teknis PPDB ini,” katanya, Rabu (14/6/2023).
BACA JUGA: Disdikpora Jogja Dianggap Cepat Tanggap pada Persoalan PPDB
Bahkan ada seorang kepala sekolah yang ingin membantu minta tambahan nilai namun ia tolak karena sesuai aturan pendaftaran sudah ditutup.
Seharusnya permintaan rekomendasi nilai tambahan itu dilakukan jauh hari sebelum PPDB dimulai. Sehingga ada sejumlah calon siswa dari jalur prestasi yang hanya mengandalkan nilai akademis seperti nilai rapor dan ASPD, tanpa tambahan nilai.
Ada juga jalur kepindahan orang tua yang datang ke Disdikpora minta surat rekomendasi, namun tidak dilayani karena mestinya surat rekomendasi itu dikeluarkan maksimal sepekan sebelum PPDB.
Selain itu yang paling banyak keluhan adalah terkait jalur afirmasi. Menurutnya banyak warga yang memiliki kartu keterangan miskin tetapi belum tercatat di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Tetapi ada petugas dari Dinas Sosial yang melakukan pendampingan di Disdikpora untuk mencocokkan data DTKS sehingga yang belum masuk DTKS akhirnya bisa masuk. Kecuali warga miskin yang belum masuk dalam musyawarah dusun dan tidak masuk DTKS itu tidak bisa mendaftar melalui jalur afirmasi,” paparnya.
Sementara keluhan soal Disdikpora lebih banyak yang kebingungan memilih pilihan sekolah dan dokumen apa saja yang harus diunggah di laman PPDB. Namun hal itu dapat diselesaikan dengan baik.
Isdarmoko tidak menampik masih ada kuota sejumlah jalur pendataran yang belum terpenuhi seperti jalur afirmasi, jalur prestasi, dan kepindahan orang tua. Jalur pendaftaran tersebut bisa diakomodir dalam gelombang ketiga untuk jalur kapanewon pada 19 Juni mendatang.
“Kalau di gelombang kedua ini tidak terpenuhi masih ada jalur kapanewon atau sapu jagat yang akan menyisir calon siswa yang belum mendaftar sekolah. kuota dari berbagai jalur yang tidak dipenuhi akan ditambahkan dalam jalur kapanewon,” ujarnya.
Namun demikian jika dalam jalur kapanewon masih juga kuota tidak terpenuhi maka akan dibiarkan kosong dan calon siswa bisa mendaftar melalui sekolah swasta.
“PPDB sudah kita petakan yang lulusan SD masuk ke SMP masih ada sisa kuota total kita sekitar 792 kursi kosong tersebar di MTS negeri dan SMP swasta,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Rayakan Hari Kemerdekaan, Junta Mliter Myanmar Bebaskan Ribuan Tahanan
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Uang yang Dihabiskan Wisatawan yang Berkunjung ke Sleman Tertinggi Rp1,778 Juta
- Peminat Bus Sekolah Tambah Banyak, Dishub Bantul Tunggu Persetujuan Penambahan Armada
- Viral Aksi Kekerasan Jalanan di Sleman Melukai Korban, Ini Kata Polisi
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda DIY Tinjau Implementasi Riset Pola Tanam Baru di Moyudan
- Prediksi BMKG, DIY Bakal Hujan Sedang hingga Lebat Tiga Hari ke Depan
Advertisement
Advertisement