Potensi Kekeringan, Masyarakat Sleman Diminta Bijak Gunakan Air
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Stasiun Klimatologi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis akibat berkurangnya curah hujan. Merespons hal ini, Pemkab Sleman menyiapkan sejumlah antisipasi, salah satunya bijak menggunakan air.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, meminta warga masyarakat untuk mulai bijak dalam memanfaatkan air bersih sebagai upaya antisipasi menghadapi bencana kekeringan selama musim kemarau.
Advertisement
Pasalnya, potensi kekeringan di tahun ini perlu diantisipasi mengingat musim kemarau yang tidak bersifat basah seperti tahun sebelumnya. "Kami imbau masyarakat mulai bijak menggunakan air. Baik itu air baku untuk air bersih maupun air untuk pertanian," katanya, Kamis (15/6/2023).
Kustini juga membenarkan prediksi BMKG bahwa potensi kekeringan di wilayahnya akan terjadi di Kapanewon Prambanan. Meski begitu, Pemkab Sleman melalui PDAM telah membuat terobosan sumur pompa baru untuk disalurkan ke wilayah Prambanan bagian perbukitan.
"PDAM sudah buat sumur pompa dari mata air pedekan yang dibawa ke atas untuk ke rumah-rumah," katanya.
Baca juga: Profil Rafael Struick, Pemain Naturalisasi yang Tampil Apik Saat Indonesia vs Palestina
Sementara untuk sektor pertanian di Prambanan, Kustini menyebut sudah ada bangunan penampung air atau embung cluweg untuk kelompok tani. Pada tahun ini, telah dibangun embung cluweg baru untuk kelompok tani di Kalurahan Gayamharjo.
Langkah antisipasi dampak musim kemarau juga dilakukan untuk komoditas tanaman pangan dengan gerakan percepatan tanam padi pada awal Maret. Pada tahun awal tahun ini, Pemkab Sleman juga telah membagikan 53 unit pompa air kepada petani.
"Setiap tahun kita juga rutin lakukan rehabilitasi jaringan irigasi pertanian di seluruh kapanewon. Kita juga sudah siapkan bantuan pembangunan irigasi air tanah berupa sumur bor untuk tanaman pangan dan komoditas hortikultura," katanya.
Belum Ada Laporan
Sejauh ini belum ada laporan tentang kekurangan air baku di wilayah Sleman. Pemkab Sleman juga memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran puluhan juta rupiah untuk dropping air apabila terjadi kekurangan air.
Jumlah tersebut juga dimungkinkan bertambah dengan adanya bantuan dari Corporate Social Responsibility (CSR), bantuan PDAM, BAZNAS maupun dari pihak relawan. Dropping air disiagakan terutama untuk wilayah Umbulharjo, Glagaharjo, Kaliurang, Turgo, Kemiri dan Turi.
"Karena di sana mengandalkan air dari lereng merapi. Kalau pipa-pipa itu pecah, perbaikannya memakan waktu. Nah itu biasanya kita dari BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] akan lakukan dropping air," katanya.
Pihaknya juga sudah menyampaikan kepada seluruh kalurahan, apabila ada warga yang mulai merasa kesulitan air baku terutama untuk kebutuhan konsumsi, segera dilaporkan agar bisa segera ditindaklanjuti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Akhir Pekan Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
Advertisement
Advertisement