Advertisement
Tiga Perumahan di Tanah Kas Desa Sardonoharjo Sleman Ditutup, Sebagian Sudah Berpenghuni

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Satpol PP DIY kembali menutup perumahan di wilayah Sleman, tepatnya di Kalurahan Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, pada Jumat (23/6/2034). Perumahan tersebut berdiri di atas tanah kas desa (TKD) dan tidak memiliki izin.
Kepala Seksi Penegakan dan Penyidikan Satpol PP DIY, Muhammad Tri Qumarul Hadi, menjelaskan tiga perumahan yang ditutup di bawah pengelolaan PT Nesa Berkah Jaya. Masing-masing perumahan berlokasi berdekatan.
Advertisement
Ketiga perumahan itu masing-masing seluas 1.500 meter persegi, yang kedua 2.200 meter persegi, dan ketiga 3.600 meter persegi. Katiganya sama-sama berada di Kalurahan Sardonoharjo, Ngaglik.
"Dari inventarisasi kami di Nesa 1 sudah ada 12 rumah, 10 sudah dihuni; kemudian Nesa 2 ada 18, yang 16 sudah dihuni; kemudian Nesa 3 ada delapan rumah sama dan dua ruko, tapi semuanya belum berpenghuni," katanya.
Ketiga perumahan tersebut harus ditutup karena melanggar Pergub No. 34/2017 tentang Pemanfaatan Tanah Kas Desa, yang menyebutkan tidak TKD tidak diperbolehkan untuk hunian. Selain itu, kepemilikan aset di atas TKD juga tidak boleh dipindahtangankan.
Karena membangun rumah hunian dan memperjual-belikannya, pengembang melanggar dua poin dalam Pergub Pemanfaatan TKD tersebut. Penutupan merupakan langkah yang diambil setelah adanya peringatan namun tidak diindahkan.
Sebelum penutupan, Satpol PP DIY telah memanggilpengembang pada 13 Juni lalu. Namun dalam pemanggilan pertama, pengembang tidak mau menyepakati penutupan. "Panggilan kedua justru tidak hadir, maka hari ini kami tutup," katanya.
BACA JUGA: Caturtunggal Akui Apartemen Malioboro City Menunggak Sewa Tanah Kas Desa 1,5 Hektare
Satpol PP DIY memasang spanduk penutupan di pintu depan perumahan. Dua perumahan yang telah berpenghuni memiliki akses lainnya sehingga penghuni masih bisa keluar-masuk perumahan.
Ia belum bisa memastikan bagaimana nasib para penghuni perumahan tersebut ke depan, karena itu kewenangan pengambil kebijakan. "Hasil dari kegiatan hari ini akan kami laporkan ke Pak Gubernur melalui Asisten 1 untuk petunjuk berikutnya," ungkapnya.
Saat penutupan ini, di ketiga perumahan tersebut tidak ada aktivitas dari penghuni maupun pengelola. Salah satu penghuni, Endar, mengatakan baru tahu adanya penutupan tersebut karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
Ia mengaku menempati rumah tersebut sejak sekitar dua atau tiga tahun lalu setelah dibelikan oleh anaknya. Ia mempertanyakan kenapa tidak sejak awal pembangunannya dihentikan apabila memang bermasalah. "Kok baru sekarang?" Tanyanya.
Menurutnya, selama ini tidak ada permasalahan di perumahan tersebut. Setelah ditutup, ia hanya bisa menunggu keputusan selanjutnya untuk para penghuni seperti apa. "Ditunggu saja," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Alihkan Pengelolaan Cadangan Beras dari PT Taru Martani ke Foodstation XT Square
- Wiyos Santoso, Ni Made dan Aris Eko Masuk Tiga Besar Kandidat Sekda DIY
- Prestasi ORI DIY, Selesaikan 177 Laporan Selama Semester I 2025, Paling Banyak Soal Isu Pendidikan
- Libur Sekolah, Museum Sandi Ramai Dikunjungi Wisatawan Keluarga
- Leptospirosis di Jogja Meningkat Signifikan, Ada 18 Kasus dengan Lima Kematian
Advertisement
Advertisement