Dinkes Gunungkidul Usulkan KLB Antraks, Wabup Ngeyel
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul sudah melaporkan kondisi antraks di wilayahnya ke Bupati Gunungkidul. Dalam laporan tersebut, Dinkes menyebut syarat keadaan luar biasa (KLB) antraks sudah bisa ditetapkan.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty menjelaskan KLB diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No.1501/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
Advertisement
“Secara aturan [Permenkes] sudah memenuhi untuk ditetapkan sebagai KLB, tetapi kami tak punya kewenangan untuk memenetapkannya. Kami kembalikan ke pimpinan, Bapak bupati,” katanya, Kamis (6/7/2023).
Dewi menyebut kondisi antraks di wilayahnya juga sudah tertangani dengan cepat. “Sejak dapat informasi kami langsung gerak cepat dengan pengetesan, pemberian obat, dan terus melakukan pemantauan,” ujarnya.
BACA JUGA: Dinkes DIY: Gunungkidul Seharusnya Menyatakan KLB Antraks
Dinkes Gunungkidul, lanjut Dewi, akan kembali melakukan penetesan lagi pada 87 warga positif antraks. “Besok pagi [Jumat] kami akan lakukan tes lagi, akan kami berikan obat antibiotik lagi, dan jika ada yang bergejala dan sakit akan dirujuk ke rumah sakit,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto menyebut Pemkab belum akan menetapkan KLB antraks di daerahnya. “Kondisi penyebaran antraks di Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu saat ini sudah terkendali,” kata dia, seusai rapat koordinasi dengan berbagai organisasi perangkat daerah, Kamis siang.
Heri menegaskan jika dari koordinasi yang dilakukan Pemkab Gunungkidul belum akan menetapkan status KLB. Hal itu didasari oleh penularan dan penyebaran antraks yang masih bersifat lokal hanya di Padukuhan Jati.
“KLB sampai saat ini belum ditetapkan karena dari hasil koordinasi kebetulan kejadiannya di lokal area di level dusun yang dusun ini jaraknya sangat jauh dari wilayah lainnya," tegasnya.
Pemkab Gunungkidul, jelas Heri, fokus dalam penelusuran dan pembatasan lalu lintas ternak yang masuk serta keluar di Padukuhan Jati. “Ini penting dilakukan untuk mencegah meluasnya antraks yang dibawa hewan ternak dari Padukuhan Jati ke wilayah lain. Kami saat ini masih terus mendampingi, hari ini juga kami lakukan koordinasi untuk membuat laporan mengenai langkah-langkah konkrit untuk mengatasi ini," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Jadi Tersangka Pemerasan dan Gratifikasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Minggu 24 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Minggu 24 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal SIM Keliling Sleman Pekan Terakhir Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Minggu 24 November 2024
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Minggu 24 November 2024
Advertisement
Advertisement