Advertisement

Terdampak Cuaca Ekstrem, Hasil Panen Padi Kulonprogo Anjlok

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 09 Juli 2023 - 08:29 WIB
Sunartono
Terdampak Cuaca Ekstrem, Hasil Panen Padi Kulonprogo Anjlok Ilustrasi panen padi. Produksi gabah di Kulonprogo menurun akibat cuaca ekstrem. - AntaraFoto/ Yusran Uccang

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Hasil panen Kulonprogo mencapai angka 79.000 ton lebih gabah selama semester pertama tahun 2023. Akan tetapi jumlah tersebut masih cukup jauh dari target yang ingin dicapai Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) setempat tahun 2023. Menurut Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, jumlah angka tersebut justru turun. Musababnya cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini.

Ketua Tim Kerja Seksi Produksi Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Kirmi mengatakan produksi gabah baru mencapai 79.882 ton selama satu semester 2023.

Advertisement

BACA JUGA : Proyeksi Panen Padi DIY: Januari-April 2023 Diperkirakan 

“Luasan lahan panen ada sekitar 11.600 hektar. Dari luasan tersebut telah menghasilkan 79.882 ton gabah. Kalau target kami tahun 2023 ini setidaknya bisa mengproduksi 131.000 ton,” kata Kirimi dihubungi, Sabtu (8/7/2023).

Kirmi menambahkan terdapat enam kapanewon penyokong produksi gabah terbesar yaitu Kapanewon Nanggulan, Sentolo, Panjatan, Temon, Galur, dan Wates. Produksi gabah di enam kapanewon tersebut dipengaruhi oleh luasan lahan.

Di Kapanewon Nanggulan terdapat lahan persawahan mencapai 1.392 hektar, lalu Sentolo dengan 1.318 hektar, dan Panjatan dengan 1.242 hektar. Kemudian tiga sisanya yaitu Temon dengan 1.236 hektar, Galur dengan 1.178 hektar, dan Wates dengan 1.094 hektar.

“Luasan di enam kecamatan [kapanewon] tersebut memang di atas 1.000 hektar. Karena itu keenam kecamatan tersebut menjadi lumbung padi yang kami harapkan. Terlebih di sana itu merupakan lahan sawah irigasi teknis,” katanya.

Lahan sawah irigasi teknis merupakan jaringan irigasi di mana saluran pemberi terpisah dari saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian air ke dalam lahan sawah dapat sepenuhnya diatur dan diukur secara mudah. “Dengan itu ketersediaan air terjamin sepanjang tahun,” ucapnya.

Ia mengatakan dibandingkan dengan produksi sub round satu yaitu Januari - April 2022, produksi gabah cenderung menurun. Hal ini disebabkan cuaca beberapa yang tidak menentu. Perubahan iklim memicu terjadinya anomali iklim di hampir seluruh belahan dunia tidak terkecuali Indonesia.

“Perubahan iklim akan berdampak pada produksi gabah atau padi seperti menurunnya jumlah produksi. Selain itu banyak terjadi serangan hama penyakit tanaman padi, terutama wereng dan patah leher,” lanjutnya.

Turunnya produksi gabah, kata Kirmi telah diimbangi dengan tingginya harga gabah yang akhir-akhir ini mencapai Rp4.900 - Rp5.500 per kilogram.  

Cetak Sawah

Di sisi lain proses cetak sawah baru di Kabupaten Kulonprogo sudah memasuki tahap pelaksanaan. Dana dari APBD 2023 sebesar Rp525 juta telah cair ke kelompok tani (KT) akhir Juni lalu. Dari jumlah tersebut alokasi anggaran cetak sawah baru per hektar mencapai Rp15 juta.

Alokasi anggaran tersebut disalurkan kepada sembilan kelompok tani antara lain KT Bina Mandiri, KT Kedungsogo, KT RAS, dan KT Subur. Keempat KT tersebut berada di Kapanewon Pengasih. Selain itu ada juga KT Menoreh Subur dan KT Akrab yang keduanya berada di Kapanewon Samigaluh.

BACA JUGA : Musim Kemarau Panjang, Masyarakat Diminta Optimalkan

Tiga KT lain yaitu KT Ngudi Makmur di Kalibawang, KT Harapan Makmur di Sentolo, dan KT Sedyo Maju di Lendah. KT Harapan Makmur menjadi kelompok dengan target cetak sawah baru terbesar yang mencapai 7 hektar, sedangkan KT Menoreh Subur menjadi yang kelompok dengan target cetak sawah baru terkecil dengan 1 hektar.

“Awal Juli 2023 sudah kami mulai pelaksanaan cetak sawah baru. Rata-rata proses cetak sawah baru sudah mencapai 15 persen,” ucapnya.

Dia juga mengatakan target cetak sawah baru sampai akhir tahun 2023 mencapai 350 hektar. Sampai saat ini cetak sawah kategori baru di Kulonprogo telah mencapai 340 hektar. Dengan begitu setidaknya masih tersisa 10 hektar untuk tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bantu Ukraina, 7 Negara Uni Eropa Borong Amunisi Peluru Artileri

News
| Sabtu, 30 September 2023, 19:37 WIB

Advertisement

alt

Unik, Taman Sains Ini Punya Gedung Seperti Pesawat Ruang Angkasa

Wisata
| Sabtu, 30 September 2023, 17:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement