Advertisement
Dukung Cetak Sawah Baru, Jaringan Irigasi Tersier di Sentolo Diperbaiki
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Jaringan irigasi tersier di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Agung Mulyo, Kaliagung, Sentolo, Kulonprogo mulai diperbaiki. Rehabilitasi tersebut dilakukan untuk mendukung cetak sawah baru di Kapanewon Sentolo.
Pelaksanaan rehabilitasi saluran irigasi dimulai sejak Juli-September 2023. Pagu anggaran untuk program rehabilitasi tersebut sebesar Rp380 juta dari anggaran Dana Keistimewaan DIY.
Advertisement
BACA JUGA: Terdampak Cuaca Ekstrem, Hasil Panen Padi Kulonprogo Anjlok
Ketua Tim Kerja Seksi Produksi Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Kirmi mengatakan bahwa sebagian besar masyarakat di Kalurahan Kaliagung, Sentolo berpofesi sebagai petani.
“Jumlah penduduk di Kaliagung mencapai 6.254 jiwa. Mayoritas menekuni sub sektor tanaman pangan baik padi maupun jagung. Luas wilayah di Kaliagung sendiri mencapai 717,11 hektar,” kata Kirmi dihubungi, Selasa (11/7/2023).
Dia menambahkan sampai tahun 2022, cetak sawah baru di Kaliagung mencapai 22 hektar. Sementara pada tahun 2023, cetak sawah akan diteruskan dengan mencetak 7 hektar sawah baru.
Menurutnya, cetak sawah baru dinilai penting karena alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian di Bumi Binangun kian meningkat. Program cetak sawah baru, lanjutnya sebagai langkah antisipasi agar produksi tanaman pangan tetap berjalan dan mencukupi kebutuhan pangan masyarakat.
“Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan produktivitas lahan yang sudah ada, misalnya dengan menerapkan varietas unggul baru, budidaya tanaman, pengendalian hama terpadu, penggunaan pupuk sesuai kebutuhan, pemeliharan yang baik, termasuk pengairan,” katanya.
BACA JUGA: Tujuh Kelompok Tani di Kulonprogo Menerima Bantuan Traktor Roda Dua
Pengairan atau kebutuhan air irigasi, sambung Kirmi, mutlak dibutuhkan. Terlebih, untuk tanaman padi yang menjadi komoditas penting dan banyak dibudidayakan petani di Kaliagung. "Produksi padi yang tinggi pun sangat dipengaruhi air apabila menilik fase-fase perkembangan tanaman padi," ujarnya.
Masalah utama program cetak sawah baru di Kaliagung, lanjut Kirmi, belum adanya saluran irigasi tersier. Saluran air yang ada masih sederhana dan belum permanen. "aluran irigasi tersier yang direhap nantinya mampu mengaliri lahan cetak sawah baru dan juga membantu petani dalam menerapkan pola tanam padi-padi palawija," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ekspor Batu Bara Indonesia Terendah Selama 3 tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Sleman Selama Mei 2025
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Selama Mei 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Jadwal Bus DAMRI di Jogja Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Cek Lokasi Keberangkatannya
- Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Selama Mei 2025
Advertisement